32.5 C
Semarang
Sunday, 27 April 2025

FAI Unissula Kenalkan Keanekaragaman Budaya Semarang ke Mahasiswa Asing

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – FAI Unissula kenalkan budaya lokal sebagai bagian dari keanekaragaman budaya di Semarang kepada mahasiswa manca negara. Hal ini bertujuan membangun toleransi di tengah keberagaman. Seminar ini digelar di gedung Al-Ghozali Lantai 3, Senin (13/2).

Panitia Pelaksana, Muna Yastuti Madrah, menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian pertama dari beberapa seri seminar yang dilaksanakan di UNISSULA, dan Fakultas Agama Islam mendapatkan kesempatan pertama membuka seminar ini. University Mobility Asia and The Pasific (UMAP) winter camp 2023 ini digelar di Indonesia tepatnya di ITS dan Unissula. “Pekan lalu di ITS, hari ini di Unissula,” katanya.

Seminar yang diselenggarakan Fakultas Agama Islam mengusung tema Building Resilience in A Multicultural Country atau membangun ketahanan kota yang beragam. Dihadiri oleh 50 mahasiswa, 20 mahasiswa dari beberapa negara seperti Bangladesh, Hongkong, Macau, Malaysia, Myanmar, Paraguay, Filipina, dan Taiwan.

Menghadirkan dua pembicara, yakni Dr Ahmad Syaiful Anam dari Walisongo Mediation Center dari UIN Walisongo Semarang dan Dr Ahmad Zaenurrosyid dari FAI Unissula. Kedua pembicara membagi pengetahuan dan pengalaman kota Semarang dalam membangun harmoni di tengah keberagaman.

Beberapa hal yang disampaikan oleh Ahmad Zaenurrosyid, seperti Kota Semarang merupakan suatu miniatur kota yang memiliki keberagaman. Multicultural dan multi religion merupakan suatu bentuk jembatan menuju keharmonisan menuju keberagaman berbudaya dan menjunjung tinggi toleransi beragama.

Kota Semarang merupakan kota yang representatif dari multicultural dan multi religion. Karena memiliki sejarah yang panjang yang berdampak tata letak kota untuk beribadah.

“Di situ kita bisa lihat Kota Lama, Pecinan, Kampung Melayu, dan Masjid Kauman yang membangun sebuah relasi sehingga kita bisa lihat Semarang menjadi kota yang sangat luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Syaiful Anam menjelaskan budaya Indonesia sangat luar biasa. Terutama dalam membangun kebersamaan dalam keberagaman. Kearifan lokal yang menjadi pengikat suatu wilayah, contohnya Dugderan menjelang puasa di dalamnya ada Warak Ngendog sebagai akulturasi budaya.

“Kemudian ada Gambang Semarangan yang menjadi identitas masing-masing yang menjadi akulturasi menjadi satu membentuk kekuatan lokal dan mengangkat budaya kita,” katanya.

Selama mengikuti kegiatan Discovery Winter Camp 2023 peserta dari berbagai negara diajak langsung untuk melihat dan menikmati suasana kota dengan berbagai ragam kearifan local. Peserta juga diajak mengunjungi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang.

“Harapan kami semakin luas kebersamaan baik lokal maupun internasional dan tentunya ini mengamalkan Surah Al-Hujroh ayat 13, Allah menciptakan manusia dalam berbagai sukudan bangsa untuk saling mengenal,” kata Dekan FAI Unissula, M Muhtar Arifin Sholeh. (fgr/web/bas)

Reporter:
Figur Ronggo Wassalim

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya