28 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

Kasus LSD Meningkat, Stop Penjualan Sapi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kendal terus meningkat. Sejumlah peternak memilih untuk menghentikan penjualan hewan ternak. Hal itu untuk menjaga kualitas ternak dan antisipasi terserang virus.

Kepala DPP Kendal Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, per Senin (7/2), ada 204 sapi yang terkena virus LSD. Adapun wilayah paling banyak kasus di Kecamatan Boja dan Brangsong. “Kita terus upayakan penanganan secepatnya. Target vaksin juga masih kita kejar,” ujarnya.

Jumiati salah satu peternak sapi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon sudah menghentikan penjualan hewan ternak sejak empat bulan lalu. Lantaran, khawatir sapi yang dikirim ke pelanggan terserang virus saat perjalanan. Biasanya bisa menjual sapinya 10-11 ekor setiap dua minggu sekali. “Sudah empat bulan tidak kirim ternak. Takut kalau di perjalanan sapinya lemas dan pelanggan malah kecewa,” katanya.

Jumiati mengatakan, sapi yang ada di kandangnya saat ini adalah stok lawas. Ternaknya juga kerap diperiksa oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal. Kemudian disuntik vaksin. Namun, Jumiati membeli obat sendiri untuk hewan ternaknya.

Alhamdulillah kondisi sapi sehat semua. Karena dulu kalau ada sapi datang selalu diperiksa dulu. Setelah itu gak keluar kandang,” terangnya.

Pemkab Kendal terus memberikan edukasi kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Meski begitu, pasar hewan di Kabupaten Kendal masih tetap buka dengan beberapa pembatasan.

“Kami imbau peternak tidak mengambil hewan dari wilayah yang terpapar virus LSD. Dan selalu berhati-hati dalam jual beli hewan,” tambah Kepala DPP Kendal Pandu Rapriat Rogojati. (dev/fth)

Reporter:
Devi Khofifatur Rizqi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya