Oleh: Dr MAURO RAHARDJO & LELYANA RAHARDJO, Founder of Feng Shui School Indonesia
RADARSEMARANG.COM – Untuk mengetahui dengan cepat apakah fengsui rumah Anda termasuk baik atau tidak, selain soal arah hadap dan aturan-aturan fengsui yang banyak macamnya, coba rasakan apakah nyaman atau tidak? Sebab, jika karena suatu penataan fengsui rumah menjadi tidak nyaman, maka tetap saja fengsui rumah itu kurang baik.
Salah satu faktor kenyamanan yang paling penting adalah menyangkut sirkulasi atau ventilasi udara. Pergerakan udara secara alamiah dalam setiap ruangan akan membuat rumah terasa nyaman. Udara yang bergerak terlalu lambat atau bahkan mandek, atau yang bergerak terlalu cepat, bisa membuat tingkat kenyamanan ruangan berkurang. Oleh karena itu, ada kecepatan tertentu yang bisa dirasakan sebagai ’’nyaman’’.
Berbeda dengan pemikiran rancangan arsitektur, di mana sirkulasi diartikan sebagai aliran udara yang bersifat silang (cross ventilation). Di dalam fengsui, ventilasi udara adalah pengaturan ruangan-ruangan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga udara bisa mengalir dari pintu fengsui ke dalam bangunan dan bergerak terus pada seluruh bagian ruangan. Baru kemudian keluar melalui salah satu bukaan di ujung sudut ruangan setelah udara mengenai dinding-dinding yang membatasi ruangan tersebut.
Oleh karena itulah, kita sering mendengar bahwa ruangan di mana terdapat dua pintu yang saling berhadapan kurang baik. Dalam hal tersebut disebabkan aliran udara masuk dari pintu yang satu langsung keluar melalui pintu lainnya. Dengan begitu, beberapa sudut ruangan itu tidak sempat mendapatkan aliran udara.
Dilihat dari pengertian tersebut, maka bisa dimengerti jika bangunan ruko (rumah toko) pada umumnya kurang bagus fengsuinya. Sebab, susunan ruangan ruko kebanyakan dari depan ke belakang diapit dinding tinggi (hingga 3–4 tingkat), tetapi tidak memiliki jendela ke samping atau ke belakang.
Desain ruko yang baik fengsuinya adalah yang pada bagian belakang setidaknya diberikan ruang sepanjang 2–3 meter untuk memungkinkan ventilasi silang dari depan ke belakang. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, ada baiknya jika ventilasi udara pada ruko perlu dipikirkan lagi agar secara fengsui akan lebih baik.
Ruangan yang mandek aliran udaranya bisa saja dialiri dengan udara sejuk dari AC (air condition). Di dalam fengsui, menggerakkan udara secara buatan (artificial ventilation) merupakan hal yang bisa membuat lebih nyaman.
Namun, yang perlu diingat dua hal. Pertama, udara yang bersirkulasi secara daur ulang seperti sistem AC ini berarti memasukkan udara yang sama berulang-ulang. Dengan demikian, Chi yang terbawa oleh angin tersebut sudah menurun kualitasnya.
Kedua, udara ini datangnya bukan dari pintu atau jendela rumah (karena tidak bersifat alami); padahal Chi energi yang dalam ilmu fengsui membawa keberuntungan itu datang dari luar masuk ke dalam rumah.
Agar energi Chi yang dibawa aliran udara ke dalam ruangan itu lebih efektif; fengsui menganjurkan agar di sekeliling pintu masuk diletakkan tanaman hidup. Selain vegetasi itu bisa meningkatkan aliran Chi, ia sendiri mengeluarkan aura yang bisa menyaring Chi baik ke dalam ruangan.
Selain posisi atau letak pintu, pengaturan ventilasi udara dalam aturan fengsui mempertimbangkan proporsi. Besarnya pintu dan jendela dalam suatu ruangan perlu disesuaikan dengan ukuran dan volume ruangan.
Jika ruangan itu memiliki langit-langit yang rendah, harus dibedakan dengan ruangan yang memiliki langit-langit tinggi karena volume ruangan itu tidak sama.
Tidak ada aturan yang pasti dalam hal tersebut karena seorang arsitek yang mengerti fengsui akan bisa merasakan kencangnya angin yang mengalir di luar bangunan rumah dan bisa memperkirakan ukuran bukaan yang tepat. (*)