RADARSEMARANG.COM – Seiring meredanya pandemi Covid-19, pemerintah pun menghapus kebijakan pembatasan masyarakat. Ini cukup berdampak positif pada sektor wisata di Kota Semarang. Terutama okupansi hotel semakin berangsur normal, bahkan meningkat saat malam pergantian tahun Sabtu (31/12).
Beberapa hotel berbintang di Ibu Kota Jateng sudah full okupansi. Wisatawan sudah memesan kamar jauh-jauh hari sebelum berkunjung ke Semarang. Salah satunya di Hotel Santika Premiere Semarang, okupansinya hampir penuh. “Pemesanan kamar jauh-jauh hari sebelum malam pergantian tahun. Bisa dibilang saat ini hotel kami okupansinya hampir penuh,” kata Marcom Santika Premiere Semarang Anna Maria.
Dibandingkan awal pandemi Covid-19 dan tahun 2021 lalu, okupansi kali ini lebih tinggi. Penghapusan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat menjadi momentum bagi masyarakat untuk menikmati berbagai objek wisata di Kota Semarang. “Animonya sangat besar, lebih tinggi dari tahun lalu. Mayoritas tamu yang datang pun dari luar kota yang sengaja ingin berlibur ke Semarang,” tambahnya.
Khusus malam pergantian tahun ini, kata Anna, pihak hotel menggelar program gala dinner dan live music untuk menghibur tamu yang datang. Dengan program menarik ini, akan menjadi magnet bagi tamu hotel. Apalagi promo tersebut hanya dijual sangat kompetitif. “Kami juga ada games dan lainnya serta hadiah door prize bagi tamu yang beruntung,” tuturnya.
Okupansi yang tinggi juga terjadi di Hotel Room Inc. Hotel bintang tiga ini ramai dipesan wisatawan yang berlibur ke Semarang saat malam pergantian tahun. Apalagi paket promo yang dijual cukup murah.
Memang tidak ada pesta kembang api, tapi diganti dengan acara hiburan dan games. Ternyata animo wisatawan masih tetao tinggi untuk menikmati pergantian tahun di Ibu Kota Jateng. “Okupansi hotel sangat tinggi, hanya tersisa beberapa kamar saja dengan tipe deluxe,” kata Assisten Marcom Room Inc Sherly Tamoly.
Demikian halnya dengan Hotel Ciputra Semarang. Hotel di Kawasan Simpang Lima ini menjadi jujukan wisatawan untuk menginap. Apalagi pihak hotel memiliki program acara yang cukup meriah yakni pesta kembang api.
“Okupansi mencapai 95 persen. Kami optimistis full saat malam Sabtu (31/12). Program buat gala dinner pun sudah full booking. Puncaknya pesta kembang api saat malam pergantian tahun,” kata Shela Tiara, marcom Hotel Ciputra Semarang.
Shela menerangkan, jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini okupansi hotel lebih meningkat. Bahkan okupansi mengalami kenaikan sejak awal Desember lalu, di angka 90 persen per hari. “Awal bulan dominasinya masih perjalanan dinas atau plat merah. Pertengahan bulan lebih keluarga yang ingin berlibur ke Semarang,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Bambang Mintosih menjelaskan, jika okupansi hotel di tahun ini jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu, di angka 80 persen. “Perbedaannya angat jauh, okupansi hotel di Kota Semarang saat Nataru tahun ini hampir mencapai 100 persen,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Benk -begitu akrab disapa- menerangkan, sebelumnya capaian okupansi kamar hotel terjadi jelang perayaan Natal. Namun okupansi kembali naik jelang libur tahun baru. “Rabu (28/12) meninggi lagi, apalagi booking hotel sudah banyak dilakukan untuk merayakan pergantian tahun di Kota Semarang,” tambahnya.
Kata Benk, meski permintaan kamar hotel tinggi, PHRI Jateng sepakat hotel boleh menaikkan harga kamar tapi tidak lebih dari 20 persen dibandingkan hari biasa. “Boleh naik, tapi nggak lebih 20 persen,” tegasnya. (den/ida)