RADARSEMARANG.COM – Film Avatar: The Way of Water telah tayang di Indonesia, sejak 14 Desember lalu. Film itu banyak digandrungi setelah kesuksesan film pertamanya 13 tahun silam.
Baru-baru ini, Sutradara film Avatar, James Cameron mengaku bahwa sekuel Avatar itu terinspirasi dari Indonesia.
Dalam wawancara dengan National Geographic, James Cameron menjelaskan asal-usul suku Metkayina yang muncul sebagai penghuni Pandora selain Omaticaya. Berbeda dengan Omaticaya yang hidup di pegunungan, Metkayina berasal dari laut.
Tentang suku Metkayina, Cameron melakukan banyak riset terkait budaya suku-suku yang hidup erat dengan laut. Ia pun sempat merujuk ke budaya Polinesia terutama di budaya perdagangan kano.
“Pelayaran dalam film kami bukan budaya pelayaran Polinesia yang menggunakan kano besar atau waka sebagaimana mereka menyebutnya di Selandia Baru,” ujarnya.
Akhirnya, inspirasi lain untuk suku Metkayina datang dari Indonesia yaitu tepatnya suku Bajo yang akrab tinggal di perairan.
“Ada orang (Sama-Bajau) Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” katanya.
Kehandalan Suku Bajo dalam mengeksplorasi lautan dan berenang tanpa alat bantu juga sama dengan orang-orang Metkayina yang dibentuk Cameron.
Alasan orang Metkayina di film Avatar bisa menyelam dalam waktu lama dibantu dengan bentuk fisik yang berbeda dengan Omaticaya.
Metkayina mempunyai lengan dan kaki yang melebar di bagian bawah seperti sirip. Lalu ekor mereka berbentuk dayung juga berguna ketika mereka berenang di bawah laut.
Orang-orang dari Suku Bajo pun memiliki kemampuan menyelam yang luar biasa. Bahkan, bisa tahan menyelam sampai 13 menit di kedalaman 60 meter.
Salah satu suku asal Indonesia ini bisa ditemui di beberapa kawasan perairan Indonesia, misal Berau Bontang, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, hingga Nusa Tenggara Barat. (*)