RADARSEMARANG.COM, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki minat baca rendah. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi guru kembali menghidupkan pembiasaan literasi di sekolah. Saat ini masih banyak siswa yang malas membaca, mengerjakan latihan soal dan belajar secara mandiri, masih banyak siswa yang belum dapat mengatur waktunya antara bermain handphone dengan belajar mandiri menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sehingga seringkali tugas sekolah yang dikalahkan dan tidak dikerjakan.
Tugas guru adalah mengupas dan menyajikan pembelajaran yang menarik bagi siswa agar tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan dalam pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Semakin banyak siswa yang dapat mencapai tingkat pemahaman dan penguasaan materi semakin tinggi keberhasilan dalam pembelajaran.
Pembelajaran IPS pada umumnya menyenangkan jika seorang guru dapat menerapkan teknik atau model pembelajaran yang tepat, akan tetapi tidak mudah meningkatkan semangat dan ketertarikan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Terkadang siswa cepat merasa bosan, mengantuk, jenuh jika materi pelajaran disampaikan secara monoton, tidak bervariasi dan tidak menarik. Di sini tugas guru lah yang harus bisa membuat pembelajaran menjadi menarik siswa mengikuti dengan antusias dan menyenangkan.
Agar pembelajaran lebih menarik penulis menerapkan metode menjodohkan dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 4 Semarang khususnya pada materi Pluralitas Masyarakat Indonesia di kelas delapan. Dengan metode menjodohkan ini, penulis mengajak siswa untuk melihat lebih luas budaya yang ada di Indonesia berupa keragaman budaya daerah yang dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, tarian daerah, rumah adat, alat musik daerah, upacara adat dan lain-lain.
Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam metode menjodohkan yaitu: Pertama, menyiapkan gambar-gambar berbagai macam jenis tarian adat, bentuk-bentuk rumah adat, jenis pakaian adat, jenis upacara adat. Kedua, dari gambar yang sudah dipersiapkan dituliskan di belakang gambar asal daerah dan sejarah singkat gambar tersebut sedang di bagian lain dituliskan nama tarian atau gambar tersebut dan asal daerahnya.
Ketiga, siswa diminta maju ke depan sesuai nomor absen memilih gambar secara acak yang berikutnya memilih tulisan yang telah disiapkan hingga semua siswa di kelas itu telah memilih gambar atau tulisan. Keempat, siswa diminta untuk mencari dan menjodohkan gambar dengan tulisan yang sesuai bersama temannya mengomunikasikan gambar yang telah cocok kemudian mendeskripsikan gambar bersama temannya di depan kelas. Dalam kegiatan ini siswa menjadi aktif bergerak, berpikir, aktif berkomunikasi dengan berdiskusi singkat sehingga pembelajaran menjadi hidup, menyenangkan dan berkesan bagi siswa.
Penulis yakin bahwa setiap guru pasti akan berusaha agar siswanya dapat memahami materi yang disampaikan dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Penulis berharap cara yang penulis lakukan dalam pembelajaran dengan metode menjodohkan berkesan dan bermakna bagi siswa serta dapat menambah wawasan bagi guru sebagai tambahan media pembelajaran agar pembelajaran IPS di sekolah lebih bervariasi, menyenangkan dan berkesan bagi siswa.
Dengan metode menjodohkan gambar pada materi Pluralitas Masyarakat Indonesia di kelas delapan, terbukti dapat meningkatkan semangat siswa. Hal ini penulis ketahui pada saat menutup pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa apa yang sudah dipelajari hari ini, apakah pembelajaran menyenangkan, mereka menjawab dengan antusias bahwa pembelajaran menyenangkan dan tidak bosan. (*/ton)
Guru SMP Negeri 4 Semarang