RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Salah satu penyangga Jembatan Semawang di Kecamatan Bandongan ambrol. Jembatan tersebut menjadi akses utama yang menghubungkan Desa Bandongan dengan Desa Gandusari. Saat ini akses jembatan tersebut ditutup total dari kendaraan.
Pantauan RADARSEMARANG.COM di lokasi, akses jembatan diblokade dari dua arah. Jembatan yang tak jauh dari SMA Negeri 1 Bandongan itu dipenuhi kayu dan ranting. Selain itu juga terpasang police line sebagai tanda larangan untuk melintas dan tanda peringatan “hati-hati ada tanah longsor”.
Sementara jika turun dan dilihat dari bawah jembatan, bongkahan tanah longsor masih tampak di tengah sungai. Tersambung dengan konstruksi penyangga jembatan yang beberapa bagian hancur. Panjang tanah pinggir sungai yang terkena longsor sekitar 15 meter.
Babinsa Koramil 03/Bandongan Kodim 0705/Magelang Sertu Darkin mengungkapkan, longsor terjadi pada Minggu pagi (9/10). Dugaan kuat disebabkan terkikisnya tanah oleh aliran sungai yang deras. “Beberapa hari sebelumnya (Jumat-Sabtu) sampai malam pun intensitas hujan tinggi. Paginya baru ketahuan kalau penyangga jembatan ambrol,” katanya kepada Radar Magelang, Senin (10/10).
Jembatan itu, kata dia, menjadi jalur mobilitas utama warga. Terutama dari warga Desa Ngepanrejo. Sehingga harus memutar ke timur melalui Desa Sidorejo sejauh satu kilometer untuk ke jalan raya Bandongan. “Selain anak sekolah ketika mau jualan ya sementara ini muter dulu. Kalau lewat jalur barat itu lebih jauh lagi,” jelasnya.
Sementara salah satu Forum Relawan Bencana (FRB) Lereng Sumbing (Lembing) Lukman mengungkapkan, penutupan akses untuk semua kendaraan baru diberlakukan Minggu sore. Sebelumnya untuk sepeda motor diizinkan. “Namun kalau motornya membawa beban kita juga khawatir. Jadi preventif saja supaya aman,” ujarnya.
Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Magelang juga akan meninjau lokasi. Selain itu akan menyusun langkah-langkah untuk segera memperbaiki bersama dengan OPD terkait. (mia/lis)
