RADARSEMARANG.COM, Pengangguran lulusan SMK telah lama dikeluhkan pemerintah. Berbagai cara dan metode telah ditempuh untuk mengatasinya. Salah satunya dengan mencetak wirausaha di berbagai bidang keahlian. Di kurikulum program keahlian teknik otomotif juga diberikan porsi wirausaha melalui mata pelajaran yang berhubungan dengan dunia industri.
Pengelolaan bengkel sepeda motor merupakan mata pelajaran wirausaha di jurusan teknik dan bisnis sepeda motor yang terkadang membosankan. Hal ini karena banyaknya muatan teori. Kesulitan lain yang dihadapi kondisi ruang praktek kadang tidak sesuai dengan kondisi di dunia kerja. Kondisi ini juga terjadi pada siswa kelas dua belas jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMKN 2 Kendal. Nilai ujian akhir semester cenderung kurang memuaskan.
Satu poin penting dalam implementasi kurikulum merdeka adalah menggunakan berbasis project dalam proses pembelajaran. Banyak pendidik yang menerapkan model ini. Namun kebanyakan hanyalah project yang sifatnya simulasi. Padahal seharusnya dalam pembelajaran berbasis project yang melakukan adalah siswanya.
Dari mulai promosi sampai mencari order, mengerjakan pekerjaan hingga penyerahan ke konsumen kembali. Meskipun pasti banyak kendala yang akan dihadapi. Tapi justru dari situlah nanti siswa belajar menghadapi masalah dan mencari solusinya. Sementara guru hanya berperan mengawasi, mengarahkan dan memfasilitasi sarana dan prasarana saja.
Guru dituntut kreatif dan jeli dalam memantau setiap perkembangan dari anak didiknya. Seperti halnya filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuh kembangnya anak-anak, menuntun segala kodrat anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya. Baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Salah satu metode yang bisa dipakai adalah role playing yaitu berbagi peran tentang profesi yang ada di bengkel. Namun tidak semata mata hanya simulasi tetapi benar benar menggunakan perannya seperti di dunia kerja. Kelebihan model ini siswa menjadi lebih kreatif, aktif dan berani. Siswa dapat belajar berkolaborasi antar peran dengan rekan sejawat. Sedangkan kekurangannya membutuhkan ruang lingkup yang lebih luas dan sarana prasarana karena jumlah siswa banyak.
Menurut Santoso (2010) bahwa metode role playing atau bermain peran mendayagunakan pengaruh kinestetik atau gerakan. Sebab subyek diminta untuk melakukan peranan tertentu. Metode ini sangat baik bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan personal dan interpersonal dalam melakukan komunikasi yang baik pada orang lain secara asyik dan menyenangkan.
Langkah dimulai dengan membagi peran sesuai kemampuan siswa. Ada sebagai kepala bengkel, service advisor, marketing, administrasi, mekanik, frontman, dan final inspection. Siswa diarahkan memilih peran yang akan dikuasai. Setelah terbagi kelompok dan peran maka tiap kelompok untuk berperan dan membagi tugas sesuai dengan pekerjaannya.
Marketing dan kepala bengkel membuat promo service lalu betul betul mencari konsumen yang motornya akan di servis ringan. Konsumen bisa diambilkan dari warga sekolah baik guru atau teman di jurusan lain. Peran Service advisor adalah menerima unit motor yang akan diservis sambil melakukan analisa awal, lalu membuatkan work order.
Selanjutnya mekanik mengambil work order dan mengambil motor untuk dapat diservis. Kepala bengkel bertanggung jawab terhadap semua kegiatan servis yang ada di bengkel. Bagian Final inspection mengontrol hasil akhir pekerjaan mekanik. Terakhir dilakukan proses administrasi sampai penyerahan motor ke konsumen kembali.
Semua dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh termasuk jika ada komplain konsumen. Guru mengawasi semua proses yang dilakukan siswa sambil mencatat setiap kemajuan yang terjadi.
Berdasarkan hal diatas siswa diberi kesempatan bersikap dan bertingkah laku seperti yang dilakukan dalam kehidupan dunia kerja. Siswa menjadi lebih kreatif dan inisiatif, berani dan senang dalam pembelajaran. Siswa diharapkan dapat lebih memahami materi yang berpengaruh terhadap meningkatnya gairah minat dan prestasi belajar siswa. (una/fth)
Guru Kejuruan TBSM SMKN 2 Kendal