RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sejumlah nelayan di Gempolsewu, Rowosari, Kendal mengadu adanya dugaan kecurangan di SPBN Gempolsewu dalam pendistribusian solar untuk nelayan. Kuota pembelian solar di SPBN sangat terbatas. Sementara nelayan dari Batang dan luar Gempolsewu bisa seenaknya membeli solar di SPBN Gempolsewu.
“Petugas bilang stok solar terbatas. Tapi saat ada nelayan dari Batang membeli solar malah dilayani,” aku Daryanto, salah satu nelayan Gempolsewu saat mengadu ke Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berkunjung ke TPI Tawang, Kendal.
Daryanto menambahkan, saat petugas SPBN ditegur agar memprioritaskan nelayan lokal, malah dengan santai menjawab hal itu wajar. Asalkan membayar untuk pembeliannya. Bahkan ada yang dari luar Gempolsewu itu memodifikasi mobilnya dengan tangki tambahan agar bisa beli lebih banyak. “Harusnya Sabtu dan Minggu pelayanan pembelian solar di SPBN harus tetap terbuka. Kami nelayan kesulitan,” ujarnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan terus berupaya membantu para nelayan supaya lebih sejahtera ke depan. Pihaknya bakal melakukan upaya penyediaan BBM di setiap SPBN. Termasuk berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk mengatur dan mengawasi pendistribusian. “Saya sudah koordinasi dengan Pak Kapolda Jateng agar bisa mengawasi setiap pendistribusian dan menindak yang melakukan penyelewengan,” tegasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga meminta Pemkab Kendal bisa memenuhi sarana dan prasarana untuk nelayan. Pihaknya akan melakukan penataan laut dengan baik. Terutama mensejahterakan nelayan kecil. “Itu upaya yang terus kita lakukan untuk kemaslahatan nelayan. Supaya laut kita tidak rusak,” tambahnya.
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengaku bakal menggandeng BUMN (Badan Usaha Milik Nelayan) untuk mengelola langsung solar nelayan. SPBN yang tutup saat hari weekend karena tidak ada stoknya. “Kuota kita memang terbatas jadi saya harap nelayan bisa seluruhnya terdata sehingga masing-masing bisa mendapatkan solar sesuai kebutuhan,” akunya. (dev/fth)