26 C
Semarang
Saturday, 26 April 2025

Kenali Jurusan Bimbingan dan Konseling, Hindari Salah Persepsi

Oleh : Siti Saptariningsih

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, ORANG yang awam masih mempunyai anggapan bahwa guru Bimbingan Konseling (BK) identik dengan polisi sekolah atau mengurusi anak nakal saja. Padahal guru BK adalah sahabat siswa, pembela siswa, pembangun karakter siswa (character building).

Menurut Prof Dr Prayitno M.Sc.Ed, guru besar Bimbingan dan Konseling dari Universitas Negeri Padang bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Artinya, konseling dilakukan oleh seorang ahli (profesional) yang sudah dibekali pendidikan dan pelatihan khusus tentang prinsip dan teknik khusus mengenai konseling. Sehingga tidak semua orang dapat melakukan konseling. Pendidikan dan pelatihan mengenai konseling, prinsip, teknik, dan landasan-landasan konseling ini, yang dipelajari di dalam perkuliahan bimbingan dan konseling.

Ada profesi lain yang berdekatan dengan profesi konselor yang seringkali tumpang tindih. Tumpang tindih yang dimaksud ialah penggunaan istilah “konseling” pada profesi ini, dan kewenangan melakukan konseling. Yaitu profesi psikolog dan profesi psikiater. Psikolog adalah lulusan strata satu dan strata dua psikologi serta telah mengikuti profesi psikolog (S.Psi). Sementara profesi psikiater adalah lulusan strata satu pendidikan dokter ditambah spesialisasi kedokteran jiwa (Sp.Kj).

Perbedaannya, psikolog memiliki kewenangan melakukan psikoterapi pada klien yang mengalami gangguan kejiwaan neurosis dan psikosis serta kewenangan melakukan interpretasi kepribadian (kejiwaan klien) dengan pendekatan psikologi. Profesi psikiater memiliki kewenangan melakukan psikoterapi pada pasien yang mengalami sakit jiwa dengan pendekatan medis (obat-obatan).

Misalkan pada kasus pasien skizofrenia, psikiater lebih cenderung menggunakan obat-obatan (medis) seperti obat penenang untuk penyembuhan pasien. Sedangkan psikolog menggunakan pendekatan psikoterapi (psikologis) untuk penyembuhan klien tanpa treatmen obat-obatan.
Peran Bimbingan dan Konseling terhadap Masyarakat

Hampir tidak ada orang yang tidak pernah mengalami masalah dalam hidupnya. Semua orang pasti mempunyai masalah, kecil atau sangat rumit. Namun, ada yang dapat memecahkan persoalannya sendiri, tetapi tidak sedikit pula orang yang tidak dapat memecahkan masalahnya sendiri sehingga memerlukan bantuan.

Contohnya, tekanan pekerjaan yang membuat orang stres, persaingan dunia usaha yang begitu keras, banyaknya jumlah pengangguran, perceraian keluarga, pergaulan remaja yang semakin bebas, penyalahgunaan narkoba, serta seks bebas yang semakin banyak kasusnya. Banyaknya kasus yang dialami orang tersebut, sangat membutuhkan ahli agar dapat keluar dari permasalahannya yang rumit.

Seorang konselor dapat memberikan konsultasi pendidikan bagi anak-anak yang hendak melanjutkan studi di SMA/perguruan tinggi, konsultasi karier bagi pekerja yang ingin meningkatkan jenjang kariernya, memberikan jasa tes psikologis bagi seorang yang ingin mengetahui minat, bakat dan kecerdasannya baik dalam rangka pendidikan maupun karier.

Konselor merupakan pemandu bakat profesional, mengarahkan bakat yang dimiliki oleh seseorang agar dapat berkembang menjadi lebih baik. Di masyarakat, konselor berperan dalam mengentaskan persoalan, pengangguran melalui pemberian bimbingan pekerjaan, menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan kerja, menjadi motivator, pendidikan bagi anak jalanan, kesadaran gender, kesehatan mental serta memberikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan keluarga, parenting (pengasuhan orang tua) dan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, konselor berperan penting dalam masyarakat terutama fungsi sosial.

Landasan Ilmu Bimbingan dan Konseling

Syarat utama bagi yang ingin melanjutkan studi di bimbingan dan konseling, harus menyukai psikologi dan pendidikan. Termasuk siswa yang suka mendengarkan curhat teman atau pandai memberikan solusi atas permasalahan psikologis yang dialami temannya, berarti sangat layak menjadi calon mahasiswa bimbingan dan konseling.

Bimbingan dan konseling di seluruh perguruan tinggi di Indonesia termasuk kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Meskipun tidak sedikit siswa berlatar belakang IPA mengambil kuliah bimbingan dan konseling. Justru dari kelompok IPA dapat dengan mudah mengikuti kuliah bimbingan dan konseling.

Hal ini karena banyak mata kuliah yang bernuansa IPA seperti psikologi perkembangan yang membahas tentang perkembangan individu secara fisiologis, kesehatan mental, dan statistika. Selain itu, siswa yang berasal dari kelompok IPA mempunyai logika matematis yang bagus, sangat berguna dalam membantu proses konseling (mencari solusi atas permasalahan klien), atau membuat aplikasi bimbingan dan konseling yang menggunakan dasar teknologi informasi. Walaupun kadang kurang memiliki kepekaan sosial dan komunikasi sosial yang baik, terutama berkaitan dengan kebudayaan atau hubungan sosial. (kj2/ida)

Guru BK SMAN 6 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya