RADARSEMARANG.COM, Kendal – Sebanyak 800 pelaku UMKM di Kendal ditargetkan bisa go digital serta bergabung dengan marketplace. Hal itu sebagai langkah untuk meningkatkan perekonomian pelaku usaha.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) Kendal saat ini 1.300 UMKM sudah go digital dan bergabung dalam marketplace. Itu membuat pemasaran produk UMKM lebih dikenal masyarakat luas. “Tahun 2023 nanti untuk digitalisasi UMKM dan gabung marketplace akan digelontor hingga Rp 2,1 miliar,” katanya saat mengunjungi Pekan Raya Kendal.
Lytria menambahkan, tantangan besar untuk Pemkab adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sekarang era digitalisasi di mana menuntut pelaku UMKM mengikuti perkembangan zaman. Sehingga produknya bisa dipasarkan konvensional maupun marketplace dan digital. “Semoga SDM bisa lebih berkembang dan maju. Karena haru mengikuti digitalisasi supaya produk UMKM luas pemasarannya,” tambahnya.
Salah satu pelaku UMKM Kendal Hany Sudarmijah, 53, mengaku, produknya berupa parfum dari kayu gaharu sudah tembus pasar Internasional. Ia terbantu adanya digitalisasi UMKM serta pameran produk dari Pemkab Kendal. “Alhamdulillah untuk parfum gaharu sudah mencapai pasar Azerbaijan dan Singapura,” katanya.
Hany mengatakan satu bulan omzetnya mencapai puluhan juta. Produk parfum rumahan di Boja-Kendal telah mengikuti pameran di seluruh Indonesia. “Uniknya di kayu gaharu itu semua bagiannya bermanfaat. Terus kalau dibuat parfum juga ada bau khasnya,” tambahnya. (dev/fth)