31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Jaga Eksistensi dengan Terus Berkarya

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Tidak banyak band yang memilih genre musik islami. Di Kabupaten Semarang, ada New Alfain. Grup ini sudah punya banyak lagu karya sendiri.

Pertama kali, grup ini dinamakan Alfain. Sebuah grup musik rebana modern. Didirikan oleh perkumpulan remaja masjid Susukan. Dinamakan Alfain karena saat itu tahun 2000 (Alfa artinya 2000 dalam Bahasa Arab). Cukup eksis karena sering mentas di beberapa even.

Sempet vakum sekitar dua tahun, pada 2005 dihidupkan lagi dengan Nama New Alfain. Konsep musik sedikit berubah. Kali ini ada sentuhan musik etnis daerah. Instrumen-instrumen daerah dimainkan untuk menambah kesan etnis pada setiap musik yang ditampilkan. Namun tidak meninggalkan lagu religi. New Alfain sudah menciptakan lagu sendiri.

Pada masa ini New Alfain sering mengikuti dan memenangi festival dan perlombaan musik. Khususnya musik Islami. Pernah mengisi secara konsisten pada acara Gambang Syafaat di Masjid Baiturrahman Semarang dengan isian dari Emha Ainun Najib (Cak Nun). Selain di musik religi, New Alfain juga pernah menyabet juara 2 festival musik keroncong tingkat Kabupaten Semarang.

New Alfain vakum kembali selama beberapa tahun karena personil sudah mulai kerja dan menikah. Pada 2019 dengan personel yang masih berdomisili di Susukan mencoba berkumpul dan menghidupkan kembali grup musik ini.

Dengan konsep yang sangat berbeda, kali ini memainkan all genre, bukan hanya religi. Konsisten berkarya dengan lagu ciptaan sendiri tanpa cover. Memasuki pandemi pada 2000, kegiatan bermusik tetap jalan.

Tetap latihan rutin setiap Senin malam di Mahyana Café. Ya, meski jarang manggung offline. Namun mereka tetap berkarya dan mengunggahnya di sejumlah platform digital. Karyanya di-upload ke channel youtube New Alfain.

Dari sini lah karya New Alfain mulai dapat pasar lebih luas dan didengarkan oleh masyarakat. Proses rekaman, mixing, mastering, pengambilan dan editing video dilakukan personel New Alfain dan kadang dibantu oleh teman-teman komunitas.

“Dengan personel yang rata-rata di atas 35 tahun, maka orientasi dari karya kami adalah minimal mengarsip dalam channel youtube,” tutur Yusuf Ismail, pentolan grup yang berlatar belakang ASN.

Menjaga agar tetap eksis, New Alfain mulai menggandeng talenta-talenta muda. Misal, pemain kendang saat lagu dangdut pihaknya menggaet anak sekolah. Penyanyi juga berkolaborasi dengan pemuda pemudi yang juga anak sekolah dan mahasiswa.

Harapan New Alfain, dengan menampung bakat-bakat muda di bidang musik, maka bisa menjadi akses para bakat muda menjadi musisi yang mereka inginkan. Hingga saat ini, sudah 20 lagu yang terarsipkan pada channel youtube New Alfain.

“Semua produk sendiri. Ciptaan, aransemen, rekaman, mixing mastering, take dan editing video dilakukan sendiri oleh personel kami dibantu teman komunitas yang bergabung dalam grup ini,” imbuhnya. (sas/zal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya