RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) bersama TNI dan Polri melakukan pemyemprotan desinfektan di Pasar Hewan Ngadirejo Kamis (9/6). Hal ini sebagai tindak lanjut adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Temanggung. Penyebaran PMK di Temanggung tergolong cepat.
Kepala Dinas DKP3 Temanggung Joko B Nuryanto menuturkan, penyakit PMK sudah masuk di Temanggung sejak beberapa hari lalu. Data per Kamis (9/6) sudah 172 ekor ternak di 12 kecamatan yang terserang PMK. Beberapa sudah diobati dan membaik.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menutup pasar hewan. Saat penutupan ini dilakukan desinfeksi pada lingkungan pasar hewan. “Jadi tidak sekadar ditutup kemudian sudah, tapi tetap kami gunakan waktu kosong itu untuk desinfektan. Jadi nanti suatu saat kalau pasar sudah dibuka kembali, sudah steril,” tuturnya.
Adapun tindakan untuk peternak, pihaknya aktif sosialisasi, meminta peternak mengisolasi ternak yang baru datang kemudian mengamati. Sebab, proses ini akan memberi banyak pembelajaran, dan banyak hal yang nanti akan bisa digunakan untuk menangani penyebaran PMK ini.
Penutupan pasar hewan dilakukan selama 2 minggu, sampai 23 Juni 2022. Upaya ini sebagai persiapan menghadapi Idul Adha yang biasanya terjadi jual beli ternak dalam jumlah besar.
Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi menjelaskan, 20 hari yang lalu telah menyambangi Pasar Hewan Ngadirejo. Saat itu belum ada kasus PMK di Pasar Ngadirejo dan wilayah Temanggung lainnya. Namun dalam jangka waktu 20 hari, sudah ditemukan 172 kasus. Penyebarannya sangat cepat. “Peran polisi dan TNI kaitannya dengan masalah ini adalah jangan sampai PMK menimbulkan kecemasan dan gejolak di masyarakat,” ungkapnya. (din/ton)