RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Hepatitis misterius telah menyerang tiga anak Indonesia hingga meninggal pada akhir April. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng belum mendapati kasus tersebut terjadi di Jateng. Meski begitu, semua pihak perlu waspada dan mulai melakukan pencegahan sejak sekarang.
Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan, penyebab penyakit tersebut masih belum diketahui. Anak-anak sampai usia 16 tahun dinilai lebih rentan terjangkit hepatitis akut itu. Hingga saat ini kasus yang tercatat terjadi pada anak.
“Semoga jangan sampai ada di Jateng ya,” ujar Yunita kepada RADARSEMARANG.COM.
Pihaknya mengaku telah memberikan peringatan waspada dan mengedukasi masyarakat. Termasuk melakukan sosialisasi ke seluruh fasilitas kesehatan. Khususnya bagi pasien anak agar segera dikenali gejala dan tanda-tandanya sebagai bentuk kewaspadaan.
Edukasi dan sosialisasi juga dilakukan baik kepada masyarakat maupun institusi pemerintahan. Melalui surat edaran kepada seluruh pemerintah di kabupaten atau koran. Lalu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pencegahan.
“Pokoknya harus segera melaporkan bila menemukan kasus yang diduga atau suspect hepatitis akut ini,” imbuh Yunita.
Disebutkan, salah satu gejala awal di antaranya seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Lalu gejala lanjutannya pengidap akan mengalami perubahan air kencing seperti teh dan feses berwarna putih pucat. Lalu mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, hingga kesadaran menurun.
Jika muncul gejala awal, ia meminta untuk tidak panik dan segera membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Sehingga dapat mencegah lebih awal sebelum pasien mengalami gejala lanjutan.
Dia katakan, penyakit itu menyerang saluran cerna dan saluran napas. Untuk pencegahan dini, masyarakat dapat menjaga kebersihan dan mencuci tangan. Memastikan kebersihan makan, tidak bergantian alat makan dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Kemudian mengurangi mobilitas, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan seperti proses pencegahan Covid-19 pada umumnya. (taf/ida)