27 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

Usulkan Tempe Kemul jadi Warisan Budaya

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Wonosobo – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo terus mengenalkan potensi budaya dan peninggalan sejarahnya.

Salah satu upaya untuk memperkuat identitas daerah adalah dengan pelestarian budaya melalui pengusulan warisan budaya tak benda (WBTB) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI.

Tahun 2021, salah satu warisan budaya nenek moyang yang hampir punah yakni wayang othok obrol telah berhasil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nusantara. Tempe kemul jadi target selanjutnya.

Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo mengatakan, wayang othok obrol merupakan kesenian khas Wonosobo yang berasal dari Selokromo, Leksono dan berkembang sejak era pemerintahan Sultan Agung di Mataram. Yang khas dari kesenian ini adalah wayangnya mengacu pada wayang gagrak Kedu yang menjadi dasar bentuk, rupa, dan ukuran wayangnya.

Dari istilah yang digunakan yakni othok obrol, menggambarkan kondisi yang kurang serius atau penuh senda gurau dan improvisasi. “Karena hampir punah, wayang othok obrol ini telah dikaji dan telah dicatatkan di Balai Bahasa untuk revitalisasinya supaya tetap lestari,” jelasnya.

Sampai dengan 2021, setidaknya sudah ada lima jenis warisan budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nusantara. Mulai dari ruwat cukur rambut gembel, hak-hakan, bundengan, topeng lengger, dan wayang othok obrol. Diharapkan, dengan telah ditetapkan sebagai WBTB, warisan budaya ini bisa terus lestari dan tidak punah. Serta bisa menjadi daya tarik wisata yang diminati wisatawan.

“Dan untuk 2022 ini kita juga tengah mengusulkan agar tempe kemul itu bisa menjadi salah satu warisan budaya. Sekarang telah selesai dikaji serta sedang diproses penetapannya sebagai WBTB,” ungkapnya.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat juga telah menginisiasi klenengan gamelan jawa di Pendopo Kabupaten sebagai salah satu upaya pelestarian budaya. Khususnya seni karawitan sekaligus menjadi daya tarik wisata melalui atraksi para seniman dan masyarakat penggemar karawitan di ruang publik seperti Pendopo Kabupaten.

“Masyarakat melalui keompok-kelompok pengrawit akan diberi kesempatan secara bergiliran dan dijadwal oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo untuk mengisi acara klenengan tersebut,” ujar bupati baru-baru ini.

Diharapkan melalui kegiatan ini, Pendopo Kabupaten dan lingkungannya akan lebih semarak sekaligus menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo. Di sisi lain, ini juga menjadi upaya nyata dalam rangka pelestarian seni budaya di Wonosobo dalam aspek pemajuan kebudayaan daerah. (git/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya