27 C
Semarang
Saturday, 5 April 2025

Telkom Indonesia Pimpin Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia 2022

Artikel Lain

Fokus Akselerasi Terwujudnya Inklusi Digital

RADARSEMARANG.COM, Jakarta–Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah didaulat untuk memimpin Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia 2022 yang beranggotakan perwakilan dari 32 negara serta pelaku usaha di lebih dari 22 sektor industri berbeda. Melalui Gugus Tugas ini, Indonesia selama menjabat sebagai Presidensi G20 hingga akhir 2022 berupaya mewujudkan Inklusi digital.

“Menjadi sebuah kehormatan dan tanggung jawab yang besar dapat mewakili Gugus Tugas Digitalisasi tahun ini. Kami berharap bisa berkolaborasi dengan kelompok yang terdiri atas individu yang beragam latar belakangnya, mewakili 32 negara dan lebih dari 22 industri berbeda. Kami yakin, bersama-sama kita bisa berkolaborasi untuk menghasilkan kebijakan yang berdampak positif dan dapat ditindaklanjuti,” kata Ririek saat berbicara pada sesi panelis di hari kedua Inception Meeting B20 Indonesia, Jumat pekan lalu.

Menurut Ririek, inklusi digital harus diwujudkan karena arus digitalisasi kini telah banyak mengubah pola hidup dan interaksi manusia. Akan tetapi, di tengah derasnya arus digitalisasi, masih ada beberapa pihak yang belum menikmati dampak positif dari kehadiran teknologi dan dunia digital. Karena itu, pelaku usaha dan pemerintah harus semakin aktif berkolaborasi menghadirkan infrastruktur digital yang bisa diakses siapapun, kapanpun, dan di manapun demi menghapus kesenjangan.

“Hal ini selaras dengan salah satu tujuan Presidensi G20 Indonesia yaitu mendorong inklusi digital. Artinya mempercepat integrasi masyarakat kurang mampu ke dalam ekosistem ekonomi digital. Untuk melakukannya, para pelaku bisnis dan pemerintah di seluruh negara anggota G20 harus menyepakati visi bersama, dan memiliki pemahaman sama mengenai apa itu inklusi digital,” ujar Ririek.

Ada empat prioritas kerja yang dimiliki Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia tahun ini. Pertama, Digital for Economic Health and National Resiliency. Fokus ini muncul untuk membangun ekosistem digital yang bermanfaat bagi ekonomi dan ketahanan nasional.

Kedua, Digital Infrastructure and Platforms untuk mendorong terciptanya infrastruktur dan platform digital yang merata, demi membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal, untuk tumbuh.

Ketiga, Digital Entrepreneurship demi meningkatkan partisipasi UMKM dalam ekonomi digital, dan meningkatkan kemampuan digital masyarakat. Terakhir, Ensuring Safety in Digital Spaces atau memastikan terciptanya perlindungan menyeluruh bagi pengguna internet di berbagai negara.

Keempat, prioritas kerja Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia muncul setelah tim melihat banyaknya tantangan akibat derasnya arus digitalisasi kini. Berbagai tantangan itu di antaranya kesenjangan akses digital yang masih lebar, rendahnya literasi digital masyarakat, rendahnya pembiayaan untuk infrastruktur digital, hingga meningkatnya kekhawatiran terkait serangan siber yang makin sering terjadi.

“Ada beberapa tantangan yang muncul akibat digitalisasi di dunia saat ini. Solusi untuk mengatasinya sangat dibutuhkan. Terutama untuk memperkuat pertumbuhan dan peningkatan kemakmuran masyarakat secara inklusif. Saya yakin, dengan bimbingan dan keahlian para pimpinan serta anggota Gugus Tugas, kita bisa merekomendasikan kebijakan untuk nantinya ditindaklanjuti dan memberi dampak positif kepada dunia,” tutup Ririek. (ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya