31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Menumbuhkan Pendidikan Karakter melalui Batik Plumpungan

Oleh : Andri Yulianingsih,S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dunia pendidikan merupakan cara yang telah dilakukan umat manusia sepanjang kehidupan untuk menjadi sarana dalam melakukan transmisi dan transformasi. Baik nilai maupun ilmu pengetahuan.

Dalam menanamkan dan mengembangkan karakter bangsa ini, tidak lepas pula dari peran yang dimainkan dunia pendidikan. Pendidikan karakter penting bagi kehidupan manusia. Maka peran yang dimainkan dunia pendidikan haruslah tidak sekadar menunjukkan pengetahuan moral. Tetapi juga mencintai dan mau melakukan tidakan moral.

Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik. Untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral. Sebagai upaya mencegah perilaku yang dilarang.

Menurut Elkind, pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran. Tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Arti penting dari pendidikan karakter adalah mengoptimalkan muatan-muatan karakter yang baik dan positif (baik sifat, sikap, dan perilaku budi luhur, akhlak mulia). Yang menjadi pegangan kuat dan modal dasar pengembangan individu dan bangsa nantinya.

Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral.Berkaitan langsung pada perilaku negatif di masyarakat. Misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.

Memasukkan Pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran di sekolah merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidup. Pendidikan dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. Namun sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Oleh karena itu Pendidikan karakter di sekolah diharapkan dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain. Dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.

Dari penjelasan tersebut kita menyadari pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu guru, dosen, dan orang tua seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak.

Batik Plumpungan merupakan salah satu produk batik yang berasal dari Kota Salatiga. Motif dasar batik tersebut terinspirasi dari susunan batu besar dan batu kecil Prasasti Plumpungan. Yaitu prasasti yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya Kota Salatiga.

Prasasti Plumpungan terdapat di Salatiga tepatnya di Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Prasasti Plumpungan adalah prasasti yang tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170 cm dan lebar 160 cm dengan garis lingkar 5 meter.

Nama plumpungan berasal dari Prasasati Plumpungan yang sarat nilai filosofi dan sejarah bagi Salatiga. Ciri-ciri batik plumpungan ini bergambar dua bulatan sedikit lonjong berukuran besar dan kecil saling berimpit. Bentuknya menyerupai Prasasti Selo (batu) Plumpungan. Apabila dilihat dari sudut pandang atas. Sedangkan isen-isennya dapat diisi sesuai kreasi dan variasi pembatik.

Variasi bentuk dan gaya bisa beragam dapat mengambil gambar gambar seperti yoni, lingga, lumping, nandi dan symbol-simbol prasasti Plumpungan yang semuanya berasal dari benda-benda bersejarah yang dijumpai di Salatiga.

Ada beberapa pemaknaan motif batik Plumpungan. Pertama sebagai pertanda atau tetenger. Kedua mengikuti alur batik tradisional. Pertanda atau tetenger berarti motif tersebut diciptakan sebagai tanda atau mengenang suatu tempat, peristiwa, maupun tokoh penting yang ada di Salatiga.

Sedangkan pemaknaan mengikuti batik tradisional berarti motif tersebut memodifikasi batik-batik tradisional untuk disajikan dalam bentuk batik modern atau kontemporer. Hampir semua sekolah di Salatiga menggunakan motif batik Plumpungan sebagai seragam. Siswa juga diwajibkan menggunakan seragam batik plumpungan di hari tertentu. Ada sebagian sekolah yang mengajarkan materi membuat batik plumpungan sebagai pembelajaran ekstrakurikuler maupun sebagai materi intrakurikuler.

Tujuan dari semua itu adalah memberikan pemahaman siswa tentang warisan budaya daerah yang perlu dilestarikan. Selain itu juga diharapkan siswa bisa mengerti dan memahami tentang makna dari batik plumpungan. Sehingga siswa memiliki rasa bangga dan peduli pada budaya daerah.

Dengan demikian diharapkan Pendidikan karakter bagi siswa dapat lebih ditingkatkan. Proses pembuatan batik sendiri merupakan budaya masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah yang bernilai luhur. Membuat batik tulis akan mengajarkan sifat sabar dan telaten. Mengembangkan rasa estetis yang dimiliki siswa. Dengan demikian diharapkan Pendidikan karakter bagi siswa akan lebih berhasil. (pr1/fth)

Guru seni Budaya SMP Negeri 1 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya