RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Sejumlah ruang kelas SD 1 Ngerajek, Mungkid Kabupaten Magelang tampak penuh hiasan. Sejak mulai pembelajaran tatap muka (PTM) pada 3 Januari lalu, pihak sekolah bersama wali murid kompak menghias kelas untuk membuat suasana berbeda. Hampir dua tahun para siswa mengikuti pembelajaran secara daring.
Di samping menghias kelas, pihak sekolah bersama wali murid juga mengadakan syukuran makan bersama. Karena telah diperbolehkan PTM. Kepala SD 1 Ngerajek Toifur Yusuf mengatakan, acara syukuran dan menghias kelas adalah bentuk syukur orang tua menyambut PTM. “Jadi kemarin itu orang tua sekolah begitu semangat menghias kelas untuk anak-anaknya. Kemudian kami lombakan,” katanya Kamis (6/1).
Kata Toifur, para orang tua begitu bersemangat ketika anaknya mulai PTM. Karena selama ini PJJ dinilai kurang maksimal. “Pembelajaran bagi siswa masih 50 persen dengan sistem shift. Jadi semua anak masuk secara bergantian,” ungkapnya.
Nantinya siswa SD Ngerajek 1 kata Yusuf juga akan mendapatkan vaksin. Pihaknya telah berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sekolah.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin mengatakan, saat ini ada 299 SD yang sudah menggelar PTM. Penambahan akan dilakukan secara bertahap.
Azis bersyukur sampai saat ini di Kabupaten Magelang tidak ditemukan klaster PTM. Ia menerangkan, meski vaksinasi siswa bukan sebagai syarat PTM namun pihaknya akan tetap menggencarkan. Apalagi saat ini ada kebijakan anak usia 6 sampai 11 tahun sudah bisa divaksin.
“Vaksinasi bagi siswa menjadi pertimbangan PTM. Meskipun vaksin tidak menjadi syarat PTM,” katanya.
Menurutnya, SKB empat menteri mensyaratkan untuk melakukan PTM secara penuh, guru dan tenaga pendidikan harus tervaksin minimal 80 persen. Di Kabupaten Magelang, vaksinasi guru dan tenaga pendidik sudah 90 persen. (man/ton)