RADARSEMARANG.COM, Semarang – Gerbong rotasi pejabat Pemkot Semarang kembali bergerak. Sebanyak 18 kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Semarang dirotasi. Pelantikan pejabat setara eselon II ini dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Gedung Moch Ichsan Balai Kota Semarang Kamis (6/1) kemarin.
Sejumlah pejabat digeser untuk penyegaran dan menciptakan OPD yang kreatif serta inovatif. Ada juga yang mengisi jabatan yang selama ini masih kosong. Misalnya, posisi Inspektorat kini diisi Trijoto Sardjoko, yang sebelumnya menjadi Asisten Administrasi Pemerintahan. Kemudian Abdul Haris dilantik menjadi Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP).
Sementara pejabat yang mengalami pergeseran adalah Kepala Dinas Perdagangan Fravarta Sadman, yang kini menjabat sebagai kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang. Posisinya digantikan oleh Nur Kholis, yang semula kepala Dinas Perikanan. Dinas Perdagangan memiliki PR (pekerjaan rumah) besar, yakni penataan pedagang Pasar Johar yang hingga kini masih kacau.
“Kalau duduk lama di sebuah posisi, akan menjadi zona nyaman, sehingga tidak muncul inovasi atau kreativitas. Yang dilakukan pemkot saat ini adalah upaya menciptakan tim terbaik yang penuh kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat,” kata Hendi, sapaan akrab wali kota.
Dikatakan Hendi, kepala OPD baru memiliki PR yang harus segera diselesaikan. Misalnya, penempatan pedagang Pasar Johar yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Rabu (5/1) lalu.
“Pak Presiden meminta Johar dijaga dan dirawat. Kepala dinas baru harus membuat konsep kerja sama dengan pihak ketiga untuk merawat dan menjaga Pasar Johar. Bagaimana pasarnya tetap bagus dan kinclong serta jadi ramai,” tuturnya.
Meski sudah melantik 18 pejabat baru, masih ada tujuh jabatan OPD yang kosong karena pensiun. Untuk sementara akan diisi oleh pelaksana tugas (Plt) seperti Dinas Sosial, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Tata Ruang, Diskominfo, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta BPKAD. (den/ida)