RADARSEMARANG.COM, Mungkid – Harga ayam petelur di Kabupaten Magelang menembus harga Rp 27.000 per kilogram. Harga yang melambung menjadi berkah bagi para peternak. Mengingat selama ini mereka mengalami kerugian akibat harga pakan jagung yang naik.
“Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) tren harga telur terus naik. Siang ini (kemarin, Red) naik menjadi 27.000,” ujar Yoko Sumarno, peternak ayam petelur di Sawangan, Kabupaten Magelang, Rabu (22/12). Kata dia, harga telur setiap hari selalu berubah-ubah.
Yoko bersyukur dengan naiknya harga telur. Karena sebelumnya hampir empat bulan harga telur cukup rendah hanya sekitar Rp 15.000 dari peternak. Sedangkan harga jagung cukup mahal Rp 5.500 sampai Rp 5.800.
Menurutnya, harga telur yang naik disebabkan stok yang langka di pasaran. Selain itu juga karena mendekati momen Nataru. “Kemarin itu, pas harga telur murah dan jagung mahal, banyak peternak yang jual ayam. Akhirnya sekarang stok telur tidak banyak,” tuturnya.
Meskipun harga mahal, dalam sehari ia bisa menjual 1.600 butir telur dari ayam di kandang yang berjumlah 2.500 ekor. Sambung Yoko, untuk saat harga eceran telur di pasaran bisa menembus Rp 30.000 “Dari peternak saja sekarang Rp 27.000 di pasaran harga eceran mungkin sampai Rp 30.000 ribu,” ungkap Yoko.
Ia menjual telur dari peternakannya di sekitar wilayah Magelang. Di samping itu biasa untuk menyuplai Program Harapan Keluarga (PKH) dari Kementerian Sosial. “Kalau harga normal telur itu ya sekitar Rp 24.000 per kilogram dari peternak,” jelas Yoko. (man/lis)