RADARSEMARANG.COM, Semarang – Lima karangan bunga dikirimkan oleh pedagang Pasar Johar ke Kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Jumat (3/12/2021).
Karangan bunga bertuliskan berbagai kritikan seperti ‘Kata Kamu Tertawa Kami Menjerit Sakit’, ‘Tolong Kembalikan Hak Kami’ lengkap dengan tagar #savepedagangjohar tersebut merupakan wujud kekecewaan pedagang yang tak puas dengan penataan Pasar Johar yang dilakukan Pemkot Semarang.
Karangan bunga yang dipasang pedagang ini pun mendapat perhatian pengguna jalan, karena kantor Disdag tepat berada di depan traffic light perempatan Jalan Kartini dan Jalan Dokter Cipto.
Usai memasang karangan bunga, pedagang juga melakukan audiensi dengan Kepala Disdag, Fravarta Sadman.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Buser Indonesia, Didik Agus Triyanto, yang ikut mendampingi pedagang menejelaskan, ketika bertemu dengan Kadisdag, pihaknya menyerahkan berkas para pedagang Johar yang merasa terlempar, dan mendapatkan undian di Shopping Center Johar (SCJ).
“Kami minta masalah ini bisa selesai tahun ini, sehingga awal tahun pedagang bisa menempati lapaknya. Sebenarnya masalahnya cukup banyak, ada pedagang yang belum dapat lapak, dan terlempar dari Johar Utara, Tengah ataupun Selatan. Intinya pedagang ingin kembali ketempat asal mereka,” katanya usai melakukan audiensi di Kantor Disdag, Jumat (3/12/2021).
Penataan pasar dengan menggunakan aplikasi Pandawa, ada lebih dari 400 pedagang yang terlempar dari tempat asal mereka berjualan. Saat audiensi kata dia, Dinas juga meminta mengawal berkas yang disodorkan, sehingga bisa klir secepatnya.
“Karena pakainya sistem dan zonasi, akhirnya banyak pedagang yang terlempar. Kita minta bisa dikembalikan sesuai tempat awal, minimal ada solusi buat para pedagang,” tuturnya.
Yanto salah satu pedagang mengaku belum bisa menerima hasil pengundian lapak dari E-Pandawa, karena dirinya harus terlempar dari tempat lama yakni di Johar Tengah.
“Saya punya enam lapak di Johar Tengah, lah ini terlempar di Kanjengan. Malah pedagang baru dapat di Tengah dan Utara,” tambahnya.
Yanto mengaku kecewa lantaran ia sudah puluhan tahun berdagang di Johar Tengah sebelum terbakar tahun 2015 lalu. “Sudah puluhan tahun, masak kalah sama pedagang baru,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman, menerima langsung perwakilan pedagang yang datang ke kantornya untuk beraudiensi.
Disdag kata dia, akan mengakomodir dan memberikan solusi bagi para pedagang yang merasa tidak puas dengan hasil pengundian lapak.
“Ada yang sudah dapat, tapi tidak sreg karena tidak bisa kembali ketempat lama dan berharap bisa masuk ke lokasi lama. Nanti akan kita carikan solusi dan akan dilakukan evaluasi pada penempatan tahap pertama ini,” tuturnya.
Mantan Camat Tembalang ini mengaku telah melayangkan surat pemberitahuan bagi pedagang yang sudah mendapatkan lapak undian di Utara, Tengah dan Kanjengan agar bisa masuk dan menepati lapaknya.
“Jika tidak ditempati, kita tidak bisa lakukan evaluasi. Bisa saja lapak kosong ini diberikan ke pedagang lain yang belum dapat,” tambahnya. (den/bas)