RADARSEMARANG.COM, Semarang – Perhelatan Semarang Fashion Convention (SFC) 2021 kembali digelar. Kali ini, menampilkan berbagai karya desainer muda yang mencerminkan suasana Semarangan.
Salah satunya karya desainer Kota Semarang Cornelia Ayu Meiriani. Ia mengusung busana berbahan kain ecoprint dalam fashion show yang dihelat di depan gedung Semarang Creative Gallery kawasan Kota Lama ini, Rabu (1/12).
Dalam acara SFC 2021, Cornelia Ayu Meiriani atau yang akrab dipanggil Miss Ayu ini menampilkan desain berupa dress ecoprint. Baginya, ecoprint menjadi produk alami karena pewarnaan kain memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan. Itu sekaligus untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Bahan alam tersebut bisa dari daun jati, daun salam, serta daun-daun lain yang bisa menghasilkan warna apik.
“Tidak hanya kain ecoprint saja. Tetapi saya padupadankan dengan bordir agar style-nya terlihat mewah begitu. Jadi, ini bisa dipakai dalam acara apapun,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM di sela acara.
Dia mengakui, event ini merupakan kali pertama dirinya mengikuti gelar pameran fashion desainer. Itu membuatnya sangat senang. Karena karya yang berupa dress ecoprint miliknya, bisa langsung dilihat dan dinikmati oleh wisatawan serta jajaran Pemerintah Kota Semarang.
Selain itu, dress ecoprint miliknya juga terlihat unik. Karena tidak hanya dipakai untuk kasual saja. Melainkan bisa dipakai dalam acara formal, informal, hingga party.
“Intinya, dress ecoprint ini cocok untuk semua acara. Dan saya pengin produk saya ini bisa tembus hingga tingkat internasional. Ini juga membawa motif Semarangan,” ujarnya.
Selain dress ecoprint, desainer lain juga menampilkan produk-produk terbaiknya. Salah satunya motif Lawang Sewu. Para desainer itu merupakan alumni Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang.
Gelaran SFC 2021 kali ini mengusung tema Milenial Creative Semarang. Acara ini berlangsung tiga hari, mulai Selasa (30/11) hingga Rabu (2/12) hari ini. Selain fashion show, juga ada pameran UMKM.
“Kegiatan ini menjadi salah satu inovasi dari BBPLK dan Kementerian Tenaga Kerja untuk berkolaborasi dengan pemerintah setempat mendukung perkembangan industri kreatif,” kata Staf Khusus (Stafsus) Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.
Kepala BBPLK Semarang Heru Wibowo menambahkan, acara ini melibatkan para alumni BBPLK untuk menampilkan produk-produknya. “Kami sengaja menggelar di sini (Kota Lama). Karena kami ingin mengolaborasikan karya anak muda dengan sejarah yang ada di Kota Lama. Jadi, fashion dengan heritage itu dipersatukan. Anak muda juga terlibat langsung,” jelasnya. (dev/aro)