31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Keroncong Pusat Kota, Hidupkan Lagu Keroncong di Masa Kini

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Sekelompok remaja asal Magelang berinisiatif membuat grup band keroncong. Bernama Keroncong Pusat Kota. Ide ini muncul dari rasa khawatir akan memudarnya minat kaum milenial terhadap lagu bergenre keroncong.

Diisi para pemusik berusia muda Keroncong Pusat Kota dibentuk 23 Agustus 2020. Personelnya ada sembilan. Arunarwi Putri (vocal), Ken Wisnu (cuk), Ken Wastu (cak), Andiko Purwandono (cello), Satriyo Sigit (gitar), Alfi Zulfikar (gitar), Brahmantyo Dwi (bass), Karunia Dida (keyboard), dan Marcellino Bondan (cajon).

Ditemui di salah satu kafe di Kota Magelang, perwakilan sekaligus pencetus terbentuknya Keroncong Pusat Kota Andiko Purwandono mengatakan membentuk grup band keroncong itu tidak mudah. Butuh sebuah chemistry.

“Makanya semua personel kita itu satu almamater. Yakni SMA Negeri 3 Magelang. Meskipun tidak satu generasi, tetapi berbeda angkatan,” jelasnya kepada wartawan koran ini.

Keroncong Pusat Kota baru bisa manggung di tahun 2021 ini. Andiko mengaku hal ini akibat dari masih tingginya pandemi di tahun lalu. Namun saat ini, berbagai coffee shop di wilayah Magelang, Mendut dan Temanggung sudah menjadi tempat untuk menampilkan lagu-lagu perpaduan keroncong dan pop.

Apakah saat tampil selalu membawakan lagu-lagu keroncong. Sambil tertawa, Diko sapaan akrabnya, mengaku masih menyesuaikan. Tergantung pendengar dan tempat. “Jika pengunjung mayoritas orang-orang tua, kita akan menyesuaikan dengan lagu keroncong murni seperti Selendang Sutra. Namun, jika pendengar mayoritas anak-anak muda kita mencoba menyesuaikan lagu pop dan sedikit disesuaikan secara keroncong,” jelasnya.

Diko menjelaskan saat ini masih sering membawakan lagu pop, karena harus menyesuaikan tempat dan penonton. Kendati demikian, ia memiliki keinginan di tahun depan, grup ini bisa membuat karya lagu atau album bertemakan keroncong.

“Untuk lirik tetap kita sesuaikan milenial, dengan nada-nada seperti lagu indie dengan lantunan musik keroncong. Bisa dibilang kombinasi. Karena kalau hanya lagu murni keroncong, kita takutnya hanya bisa dinikmati oleh pendengar di usia tua,” paparnya.

Grup band yang didirikan di pusat Kota Magelang tepatnya di Alun-alun Kota Magelang berharap karya-karya yang akan diluncurkan bisa diterima dan dinikmati oleh masyarakat. Bisa ikut serta mempertahankan musik keroncong. (rfk/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya