RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemasaran barang yang diproduksi selama ini menjadi kendala pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Selain itu permasalahan lain yang juga menjadi batu sandungan UKM adalah keterbatasan penggunaan teknologi atau peralatan yang dimiliki serta penguasaan teknologinya.
Berangkat dari kondisi itulah, tim pengabdian masyarakat Undip termotivasi untuk memberi pendampingan kepada UKM produser bakso ikan cobia di daerah Kenconowungu, Kota Semarang.
“Kami melihat selama ini, proses produksi bakso ikan, khususnya dalam pencetakan, masih dilakukan secara tradisional, sehingga hasil produksi tidak bisa bisa maksimal, baik dari segi ukuran maupun kuantitas” ungkap Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Undip, Drs. Ireng Sigit Atmanto, MKes, kepada RADARSEMARANG.COM, selasa (2/11/2021).
Untuk mereduksi proses pencetakan bakso, tambah Ireng Sigit Atmanto, pihaknya menerapkan alat pencetak bakso mekanis.“Dengan alat cetak bakso secara mekanis ini, bisa mereduksi proses pencetakan, yang pada akhirnya produksi dapat naik tiga kali lipat” tandas pria yang akrab dipanggil Ireng ini.
Sementara itu anggota tim lainnya, Ir. Edy Supriyo, MT kepada pelaku UKM bakso ikan menekankan, agar memperhatikan layout peralataan produksi dan penataan, baik bahan baku maupun produk hasil olahan.
“Kami melihat, UKM juga belum melakukan pembukuan keuangan yang baik, pemasaran yang dilakukan belum optimal, oleh karena itu perlu adanya pelatihan dan pendampingan lebih lanjut dari perguruan tinggi,” imbuh Edy Supriyo.
Dengan solusi yang diberikan Perguruan Tinggi, dia berharap permasalahan yang dihadapi UKM Mitra dapat terselesaikan.
“Tentu dengan pendampingan dari kampus dan mampu membantu menyelesaikan permasalahan UKM, dapat meningkatkan kesejahteraan baik pemilik ataupun karyawan” harap Dr.Ir Retno Hartati,MSc, anggota Tim Pengabdian Masyarakat Undip, melalui program pengabdian Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM). (sls/bas)
