RADARSEMARANG.COM, Semarang – Lapas Kelas 1 Kedungpane Semarang kembali mendapatkan lemparan bola tenis berisi sabu-sabu. Bubuk sabu seberat 0,97 gram itu dikemas dalam tiga bungkusan klip kecil. Namun sampai sejauh ini belum terungkap pelaku pelemparan bola tenis berisi narkoba tersebut.
Penyelundupan sabu dengan modus dimasukkan ke dalam bola tenis itu terjadi Selasa (26/10/2021) lalu. Temuan ini kali pertama diketahui oleh komandan jaga bernama M Roem yang sedang melakukan kontrol keliling secara berkala di area branggang sekitar pukul 18.30. Lokasi ini berada di belakang lapas yang merupakan sekat antara tembok terluar.
Tanpa sengaja, Roem melihat dan menemukan bola tenis warna hijau berada di semak-semak. Merasa curiga bola tersebut berisi sesuatu, Roem menyampaikan ke Kepala Seksi Keamanan Muhtadi, diteruskan ke Kepala Lapas (Kalapas). Kecurigaan tersebut rupanya benar. Saat dicek, di dalam bola tenis terdapat paket sabu.
“Setelah bola tenis dibuka, berisi narkoba jenis sabu seberat 0,97 gram dalam tiga bungkusan klip kecil,” ungkap Kalapas Semarang Supriyanto, Kamis (28/10/2021) kemarin.
Modus serupa sebelumnya pernah terjadi pada Senin (18/10/2021) sekitar pukul 09.00. Saat itu, di dalamnya berisi sabu seberat 17,48 gram dan 10 butir obat keras.
“Barang tersebut sengaja dilempar dari luar tembok belakang lapas dengan cara dimasukkan ke dalam bola tenis agar lemparan bisa jauh masuk ke dalam lapas,” jelasnya.
Pihak lapas telah berkoordinasi dengan Polsek Ngaliyan. Termasuk barang bukti tersebut juga sudah diserahkan kepada Polsek Ngaliyan untuk dilakukan pemeriksaan serta penyelidikan lebih lanjut.
“Ini merupakan sinergitas antara Lapas Semarang dengan pihak kepolisian untuk terus berkomitmen memberantas narkoba,” katanya.
Upaya pencegahan dan antisipasi penyelundupan narkoba ke dalam lapas, tambah Supriyanto, pihaknya telah memasang tembok pagar tambahan mulai samping utara lapas. Lokasi ini berdampingan langsung dengan jalan raya. Selain itu, di branggang belakang lapas juga telah dipasang enam kamera pengawas CCTV yang berbatasan dengan lahan kosong milik warga sekitar. (mha/aro)
