RADARSEMARANG.COM, KEPALA sekolah mempunyai posisi strategis. Selain sebagai manajer, kepala sekolah juga menjadi supervisor. Sebagai manajer, kepala sekolahlah yang bertanggungjawab dalam mendayagunakan semua sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan.
Sebagai supervisor, kepala sekolahlah yang bertanggungjawab dalam meningkatkan yang menentukan kualitas pembelajaran guru. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan dapat memerankan posisi strategisnya guna meningkatkan pendidikan melalui aktivitas peningkatan mengajar guru.
Agar peningkatan kemampuan mengajar guru tersebut dapat diopmalkan, maka salah satu cara yang hendaknya dilakukan secara sistematis adalah melakukan penelitian tindakan sekolah (PTS).
PTS adalah salah satu karya tulis untuk kepala sekolah, disamping jenis karya tulis lain yang dapat dilakukan. Tetapi, PTS termasuk salah satu karya tulis kepala sekolah yang terkait secara langsung dengan tugas utama kepala sekolah sebagai manajer. PTS merupakan suatu prosedur penelitian tindakan yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas.(Komariah,2009).
Ada sejumlah alasan mengapa Penelitian tindakan sekolah (PTS) penting dilakukan oleh kepala sekolah. Pertama, alasan filosofis, ialah seorang peneliti baru dipandang bertanggunjawab terhadap ilmunya, jika ia mengetahui persoalan, tidak sekedar menjelaskan persoalan saja. Seorang peneliti tidak selayaknya hanya mampu menjelaskan suatu fenomena tanpa ia terlibat dalam memecahkan persoalan dari fenomena yang ia terangkan.
Kedua, dengan Penelitian Tindakan Sekolah, seorang peneliti (yang juga seorang praktisi), akan merefleksikan persoalan terkait apa yang menjadi tugasnya sehari-hari. Ketiga, agar rencana tindakan tersebut tidak sekedar mandeg sebagai rencana, kepala sekolah melakukan tindakan berdasarkan rencana tindakan yang ia buat. Selanjutnya, ia mengobservasi hasil tindakan yang dilakukan.
Mengingat ruang pelaksanaan aktivitas manajerial dan supervisi berada di satu sekolah, maka proses menemukan persoalan sekolah, merencanakan alternatif tindakan, melakukan tindakan dan mengamati hasil tindakan serta refleksinya ini akan lebih baik kalau dilakukan oleh kepala sekolah. Proses-proses pemecahan masalah praktis yang disestematisasi melalui riset tindakan yang di kenal dengan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).
Permasalahan yang dihadapi oleh para Kepala Sekolah Dasar Negeri di kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa mereka kesulitan untuk kenaikan pangkat sehingga menghambat pengembangan karirnya hal ini disebabkan karena mereka kesulitan dalam membuat karya ilmiah salah satu karya ilmiah yang tepat untuk kepala sekolah adalah penelitian tindakan sekolah (PTS). Jika di spesifikkan maka permasalahan yang dia hadapi adalah: pertama, masih rendahnya pengetahuan tentang penelitian tindakan sekolah (PTS).
Kedua, Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan pada umumnya belum memampu melakukan penelitian tindakan sekolah utamanya dalam menemukan
permasalahan dan rencanan tindak lanjut yang tertuang dalam proposal.
Untuk itu perlu adanya upaya pelatihan yang sifatnya penyegaran dan memberikan Best Practice Penelitian Tindakan Sekolah dengan cara memahami konsep penelitian tindakan sekolah yang terdiri tujuan, karakteristik, prinsip , subtansi PTS bagi Kepala sekolah, dan langkah-langkah PTS dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik langsung.
Dengan demikian pengetahuan Kepala Sekolah Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan tentang penelitian tindakan sekolah (PTS) terkait konsep dan langkah-langkah
dalam melakukan penelitian tindakan sekolah untuk peningkatan mutu pembelajaran semakin bertambah.
Kepala Sekolah juga harus dapat menemukan permasalahan yang dapat diteliti melalui pendekatan tindakan sekolah, menyusun proposal penelitian tindakan sekolah
melalui tahapan penulisan pendahuluan, tahapan penulisan kajian teori, dan tahapan penulisan metode penelitian. Seperti yang diterapkan di SDN 02 Pait, Kabupaten Pekalongan. (ips2/zal)
Kepala SDN 02 Pait, Kabupaten Pekalongan
