RADARSEMARANG.COM, Penerapan model-model pembelajaran inovatif menawarkan beragam variasi aktivitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing. Selain itu model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga pembelajaran yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar.
Untuk mewujudkan situasi dan kondisi belajar yang inovatif dan kreatif di sini, penulis menerapkan model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environments) yang menitikberatkan pada proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya. Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan di sekolah, model pembelajaran SOLE digunakan oleh pendidik dalam mengeksplorasi kedalaman materi kepada peserta didik, dengan memanfaatkan rasa keingintahuan yang dimiliki peserta didik.
Model pembelajaran SOLE memiliki tujuan membentuk kompetensi/keahlian yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi yang diharapkan akan terbentuk dalam diri peserta didik melalui model pembelajaran SOLE antara lain: berpikir kreatif/creative thinking, kemampuan memecahkan masalah/problem solving capability, kemampuan berkomunikasi/ communicate capability.
Secara umum terdapat tiga tahapan dalam pembelajaran SOLE yaitu, Satu, pertanyaan, guru memberikan pertanyaan sehingga menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik; Kedua, investigasi, peserta didik mencari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan menggunakan perangkat internet; Ketiga, mengulas, masing-masing peserta didik mempresentasikan hasil penemuan mereka terhadap pertanyaan yang diberikan.
Dalam hal ini penulis menerapkan model pembelajaran SOLE dalam mata pelajaran PPKn untuk kelas IX SMP N 1 Tersono dengan memanfaatkan portal rumah belajar pada kompetensi dasar dinamikan perwujudan nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Pada awal sebelum penerapan model pembelajaran SOLE penulis menjelaskan tentang fitur-fitur rumah belajar khususnya kelas maya. Setelah siswa memahami tentang kelas maya kemudian mendaftar langsung menggunakan perangkat komputer atau gawai masing-masing.
Pemanfaatan kelas maya memudahkan guru dalam memberikan materi dan penugasan, setiap peserta didik nantinya akan menyerahkan segala tugas difitur kelas maya tersebut. Implementasi tahapan Penerapan Model Pembelajaran SOLE dalam mata pelajaran PPKn adalah sebagai berikut: Pertama, guru menyiapkan media daring via zoom meeting dan memanfaatkan kelas maya dalam portal rumah belajar. Kedua, peserta didik menyimak tayangan video yang diberikan oleh guru.
Ketiga, siswa mengamati fenomena sekitar yang berhubungan dengan langkah-langkah kerja. Keempat, guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi. Kelima, peserta didik melakukan eksplorasi dan investigasi terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan memanfaatkan perangkat internet.
Keenam, guru memonitoring pekerjaan siswa secara daring. Ketujuh, peserta didik menyampaikan hasil, eksplorasi dan investigasi kepada peserta didik yang lain, kemudian peserta didik melakukan tanya jawab yang terkait presentasi yang disampaikan. Selanjutnya guru mengevaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran dengan menerapkan model SOLE sangat membantu guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Peran peserta didik lebih ditonjolkan dalam metode ini, sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing ruang dan waktu tidak lagi menjadi kendala ditengah pandemi ini. Karena model pembelajaran SOLE sangat cocok diterapkan untuk pembelajaran jarak jauh.
Dengan demikian penulis berharap dengan penerapan Model Pembelajaran yang inovatif dan kreatif salah satunya dengan penerapan model pembelajaran SOLE, ini dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar peserta didik yang memuaskan di tengah pandemi Covid 19 ini. (ips2/ton)
Guru PPKn SMPN 1 Tersono Batang
