RADARSEMARANG.COM, Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan P 4 berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (BSNP, 2006 : 107).
Namun pada kenyataannya guru masih kesulitan khususnya pada saat mengajarkan mata pelajaran PPKn di SD Negeri Payaman 1 untuk materi yang memerlukan pengembangan pikiran. Seperti diskusi dan musyawarah dikarenakan siswa belum terbiasa bekerja sama dalam kelompok dan mengemukakan pendapat pada saat proses pembelajaran. Sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn kelas VI di SD Negeri Payaman 1 dengan jumlah siswa 20 orang merupakan masalah yang harus ditanggulangi. Karena masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah 75. Untuk KKM pelajaran PPKn di kelas VI SD N Payaman 1 adalah 75. Salah satu model pembelajaran yang penulis coba untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Menurut Slavin (dalam Miftahul Huda, 2014 : 116 ) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah siswa dikelompokkan secara beragam berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis. Pertama-tama siswa mempelajari materi bersama dengan teman-teman satu kelompoknya. Kemudian mereka diuji secara individual melalui kuis-kuis atau instrumen berupa soal.
Dari pendapat di atas model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kelompok dengan anggota yang heterogen untuk mencapai tujuan yang akan dicapai pada proses peningkatan hasil belajar siswa.
Menurut Slavin (dalam Sugiyanto, 2010 : 44), langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut : siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim. Masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan.
Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antarsesama anggota tim.
Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.
Kadang-kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu. Hal yang dilakukan pertama kali oleh guru dengan meodel pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah memilih standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemudian dikembangkan menjadi indikator dan silabus lalu dilanjutkan dengan membuat RPP dengan mengembangkan tujuan pembelajaran yang disesuaikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasil belajar siswa terdapat 16 orang siswa yang mendapat nilai di atas 75 atau di atas KKM.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh pada hasil belajar siswa mata pelajaran PPKn kelas VI SDN Payaman 1. Selain meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa juga mampu menanamkan nilai moral dalam kehidupan sehari hari. Diharapkan nilai luhur yang terbentuk menambah rasa syukur kepada Tuhan YME, atas limpahan karunia berupa alam seisinya. Sehingga penanaman nilai karakter bangsa dapat tercapai. (pm1/lis)
Guru SD Negeri Payaman 1 Kec Secang, Kabupaten Magelang