RADARSEMARANG.COM, Batang – Remaja putri yang dikenal sebagai bunga desa di Dukuh Krajan, Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Senin (13/9/2021). Remaja 15 tahun itu pertama kali ditemukan oleh Timbul, ayahnya sendiri sekitar pukul 06.30.
Saat itu ia bermaksud membangunkan korban untuk berangkat sekolah. Siswi kelas 9 sebuah SMP negeri ini mengakhiri hidup menggunakan tambang plastik yang dikaitkan di kayu kaso. Korban diduga gantung diri karena broken home menghadapi orang tua yang selalu bertengkar. Ini diketahui dari buku harian korban yang ditinggalkan, berisi curahan hati semasa hidupnya.
Timbul, menjelaskan dirinya mengetuk pintu kamar korban karena sudah siang, tapi tidak ada jawaban. Merasa curiga, Timbul akhirnya mendobrak pintu dan mendapati putrinya tergantung sudah tidak bernyawa. Timbul segera memberi tahu istri, tetangga, serta perangkat desa setempat.
Unit Reskrim Polsek Gringsing bersama tim medis Puskesmas Gringsing I yang memeriksa korban mendapati tanda jeratan vertikal di leher. Tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun luka lain.
Kapolsek Gringsing Iptu Andi Fajar melalui Kanit Reskrim Bripka Hadi Purnomo menegaskan korban murni meninggal karena bunuh diri. “Tidak ditemukan tanda penganiayaan,” tegasnya.
Keseharian anak kedua dari tiga bersaudari ini ceria. Keluarga dan teman-temannya pun tidak menyangka, korban nekat mengakhiri hidupnya. Paman korban memberi kesaksian jika kemarin sore korban datang ke rumahnya dan bersikap biasa.
Dari buku hariannya diketahui jika selama ini korban memendam perasaan saat melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Niat mengakhiri hidup ternyata sudah ingin dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Penggemar BTS dan Black Pink ini meninggalkan cerita pilu yang hanya bisa disesali orang-orang terdekatnya. (yan/ida)