26.2 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Ikan Koi yang Sakit Wajib Dikarantina

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Inti dari memelihara ikan koi adalah melihara kualitas air. Kualitas air buruk, ikan gampang terserang beragam penyakit dan mengalami kematian.

Eko Aryadi Prasetyo Aji sangat telaten memelihara ikan koi. Pemilik Sentra Koi Semarang ini memiliki banyak tips memelihara koi. Dia selalu memisahkan dan mengarantina ikan koi yang baru saja dibeli untuk memastikan sehat dan bebas dari kutu. Jadi perlu wadah khusus atau bisa menggunakan aquarium.

“Walaupun sudah lolos karantina, ikan masih baru harus dipisahkan lagi. Dilakukan karantina ulang di ember besar dengan cara diapungkan kurang lebih 30 menit. Masukkan lalu dikasih garam ikan,” katanya.

Pergantian air dilakukan setiap hari minimal 50 persen dengan air baru. Kolam karantina atau aquarium karantina perlu dilihat setiap hari untuk melihat ikan sehat atau tidak. Jangan lupa, kualitas air tetap dijaga. Bisa juga dengan menggunakan filter sederhana dengan dakron.

“Minimal enam hari kalau ikan baru. Kalau misal ada jamur di tubuh ikan, harus diberi obat sampai sembuh. Jaga suhu dengan menggunakan heater. Setelah sembuh, baru bisa dimasukkan ke kolam utama,” papar pria yang akrab disapa Aji ini.

Bahkan jika ikan di kolam sakit. Cirinya sirip dayung dilipat dan ikan menyendiri. Bahkan, ekor sirip gripis atau rusak. Badan ikan ada bercak merah atau terkena aeromonas. Jika ikan terkena kutu, biasanya ikan sering loncat atau menggesekkan badan ke kolam.

“Nah koi yang seperti ini harus segera dipisahkan agar tidak menular. Setelah dipisahkan harus diberi obat jamur, antivirus, atau obat kutu sesuai dengan penyakit yang diderita ikan. Wajib menggunakan heater,” jelasnya.

Salah satu penyakit ikan yang sulit disembuhkan adalah jamur insang. Ciri-cirinya sama, ikan menyendiri ketika ada di kolam utama. Setelah diambil, jika sirip ikan terluka, dipastikan kena penyakit jamur insang. “Jika terkena penyakit jamur insang, risiko kematiannya cukup tinggi. Kalau penyakit lain masih bisa sembuh paling tidak setelah hari,” katanya.

Baca Juga: Tak Bisa Sembarangan, Begini Tips Memelihara Ikan Koi yang Benar

Biasanya ikan terserang penyakit, karena kelebihan pakan, filter kotor, kualitas air menurun, serta peralihan musim menjadi salah satu faktor gampang terserang penyakit. “Jaga kesehatan ikan, pastikan sistem filtrasi berjalan dengan baik, dan tidak terlalu over memberi makan,” katanya.

Sistem filtrasi bisa menghilangkan kadar amoniak di air atau yang berasal dari kotoran ikan atau dari air hujan. “Jika hujan, porsi makan ikan harus dikurangi. Pemberian makan sebaiknya dua hari sekali,” pungkasnya.

Lain halnya dengan Fitria Trisnasari. Pemilik Omah Koi Semarang di Jalan Puswarno Tengah I, Kelurahan Salamanmloyo, Kecamatan Semarang Barat, ini pernah memenangkan kontes ikan koi. Penilaian dari kontes tersebut adalah warna, corak, dan kesehatannya. “Setelah menjuarai kontes, ikan koi terjual hingga Rp 15 juta,” katanya.

Kendati sempat memelihara ikan koi, Fitria kini lebih konsen melakukan jual beli ikan koi. Menurutnya, pembeli ikan koi harus memperlakukan dengan baik ikan yang baru saja dibelinya. Pembeli harus mendiamkan terlebih dahulu di plastik yang ditaruh ke atas kolam. Tambahkan air kolam ke dalam plastik yang berisikan koi tersebut selama setengah jam. “Lalu dilepaskan pelan-pelan,” jelasnya. (den/cr6/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya