RADARSEMARANG.COM, Menjadi tantangan tersendiri mengajar Bahasa Inggris bagi siswa yang mana pengetahuan tata Bahasa dan kebiasaan penggunaannya yang minim. Pembelajaran yang menarik menjadi alasan keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu materi. Menarik di sini adalah media, metode, pendekatan yang menarik perhatian siswa dan menimbulkan antusias belajar meningkat.
Meskipun pada penerapannya, sebagaimana penulis sebagai guru Bahasa Inggris alami di kelas VII (tujuh) di SMP Negeri 2 Wiradesa masih ditemui siswa yang kurang antusias dalam belajar sehingga menurun nilai yang diperolah dan tidak bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari –hari.
Berdasarkan kenyataan itu penulis menggunakan metode role playing pada materi greeting dan leave taking. Metode ini penulis meyakini bisa membuat pembelajaran menjadi menarik dan seru untuk diikuti siswa.
Model Bermain peran (role playing) merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk memainkan karakter seseorang dalam bentuk drama. Selain itu siswa juga diharuskan untuk bisa mendalami karakter tersebut mulai dari bahasa tubuh, pikiran dan ekspresi.
Dengan cara mempelajarinya. Endang Mulyatiningsih, (2011: 236) menjelaskan bahwa metode role playing ataupun bermain peran dalam penerapannya dilakukan dengan cara yakni mengajak siswa untuk menirukan suatu aktifitas di luar atau mendramatisasikan situasi, ide, maupun suatu karakter tertentu. Hamdani (2011: 87) menjelaskan pembelajaran role playing yakni suatu metode menguasai suatu materi-materi pelajaran dengan mengembangkan imajinasi dan penghayatan peserta didik.
Adapun indikator pencapaian kompetensi pada pembelajaran materi greeting and leave taking yaitu siswa mampu mengidentifikasi fungsi sosial yang digunakan dalam greeting, leave-taking, mengidentifikasi ungkapan atau tutur kata yang digunakan dalam greeting, leave-taking, membuat percakapan pendek dengan menggunakan ungkapan atau tutur kata yang digunakan dalam greeting, leave-taking, dan menggunakan struktur teks dan unsur kebahasaan ungkapan atau tutur kata yang digunakan dalam greeting dan leave-taking secara tepat .
Langkah-langkah penerapan metode role playing pada pembelajaran greeting dan leave taking di kelas VII sebagai berikut : Pertama, guru melakukan apersepsi dan memberikan tayangan video atau film yang mengarah pada materi pembelajaran greeting dan leave taking. Lalu, guru atau pengajar harus membuat sebuah skenario yang akan dipertunjukan di dalam kelas. Skenario yang melibatkan ungkapan bertemu dan berpamitan atau greeting and leave taking.
Guru akan meminta siswa untuk membuat grup untuk implementasi bermain peran. Setelah itu, guru akan mengutarakan dengan gamblang tentang kompetensi yang harus diraih pada aktivitas pembelajaran bermain peran ini. Selanjutnya, guru akan menunjuk siswa untuk memperagakan sebuah peran sesuai dengan skenario yang sudah dibuat. Siswa yang berada di dalam grup belajar diminta untuk mengamati kinerja siswa yang sedang mempertunjukan peran. Lalu, grup belajar diminta untuk membuat dan mempresentasikan kesimpulan yang berlandaskan skenario yang telah dimainkan oleh grup belajar lain. Pada tahap akhir, guru akan membuat kesimpulan dari aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengutarakan kesimpulan yang mudah dan bisa dipahami siswa dengan baik.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa ketika bermain peran, siswa akan diberi peran khusus untuk dimainkan dalam percakapan pertemuan sahabat, anak dan orangtua, guru dan siswa dan seterusnya. Siswa bisa saja diberi instruksi khusus mengenai bagaimana bertindak, cara melakukan sesuatu atau apa yang harus dilaksanakan dan bereaksi dengan cara mereka sendiri tergantung dengan syarat tertentu atau petunjuk lain. Guru harus bisa menguasai dan memahami langkah-langkah model pembelajaran role playing sehingga pembelajaran bisa berlangsung dengan seru dan menyenangkan. (ips2/ton)
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 WIradesa