RADARSEMARANG.COM, Menjadi hal baru pada pembelajaran di era pandemi, adanya pelibatan teknologi menjadi wajib dimiliki oleh setiap siswa.
Setidaknya siswa memiliki kuota Internet, Whatsapp dan google classroom maka pembelajaran dapat berlangsung. Untuk mewujudkan pembelajaran yang menarik dan bisa dipahami dengan mudah perlu kreatifitas pengajar dalam menentukan metode, pendekatan, media yang sesuai pada suatu materi.
Meskipun di lapangan terdapat kendala, sebagaimana dialami penulis sebagai guru PKn masih dijumpai siswa kelas VII (tujuh) di SMP Negeri 2 Wiradesa yang kesulitan memahami suatu materi pada mata pelajaran PKn dalam kelas PJJ atau daring. Melihat kenyataan seperti itu, penulis berusaha mengkaji agar bisa meminimalisir kejenuhan siswa dan kesulitan siswa dalam belajar.
Penulis menerapkan metode example non example pada materi pembelajaran keberagaman suku agama ras dan antar golongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dikelas VII (tujuh). Penulis mencoba menggabungan metode tersebut dengan mencampurkan teknologi seperti google classroom, google meet dan Whatsapp.
Example non example adalah model atau metode pembelajaran yang memberikan contoh berupa gambar yang bermuatan masalah untuk dianalisis kemudian dideskripsikan hingga disimpulkan oleh peserta didik. Menurut Kurniasih dan Sani (2015, hlm. 32) examples non examples adalah model pembelajaran yang dirancang agar siswa memiliki kemampuan dalam menganalisis gambar dan memberikan deskripsi mengenai apa yang ada di dalam gambar.
Selain itu, example non example juga akan melatih siswa untuk berpikir kritis. Model pembelajaran examples non examples bertujuan untuk mendorong siswa agar berpikir kritis dengan jalan memecahkan suatu masalah dari contoh gambar yang diperlihatkan.
Langkah –langkah pembelajaran dengan metode example non example pada materi pembelajaran keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika sebagai berikut, pertama, guru membuka kelas virtual dengan menggunakan google meet dengan melakukan apersepsi dan memberikan motivasi pembelajaran yang mengarah pada kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. lalu, Guru mempersiapkan gambar-gambar keragaman suku agama ras dan antar golongan.
Kemudian, menampilkan pada slide melalui powerpoin yang sudah disiapkan sebelumnya. Video juga bisa digunakan sebagai medianya tidak harus menggunakan gambar agar lebih variatif dimata siswa. Setelah itu, Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar dan video.
Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar atau video yang telah disajikan secara seksama, agar detail gambar dan video dapat dipahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi umum yang jelas mengenai gambar dan video yang sedang diamati siswa. Selanjutnya, melalui diskusi kelompok yang beranggotakan 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.
Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru. Kemudian, setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing. mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah terakhir, guru dan siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran. (ips2/ton)
Guru PKn SMP Negeri 02 WIradesa