RADARSEMARANG.COM, Kemajuan teknologi dan komunikasi di dunia telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia salah satunya dalam perkembangan dunia pendidikan. Hal ini sangat dirasakan dengan adanya pergeseran pola pembelajaran dari masa ke masa jauh sebelum pandemi Covid-19. Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara training konvensional di mana trainer dan traince bertemu langsung dengan sisitem online yang bisa diakses kapan saja.
Blended Learning ini komunikasi dua arah akan terjalin sempurna, sehingga penyampaian dan penerima pesan menjadi lebih efektif dari pada melalui digital saja. Tetapi kita tidak boleh menutup mata dengan pentingnya kehadiran teknologi untuk kemajuan pendidikan, sehingga kombinasi keduanya adalah yang paling pas untuk diterapkan. Lalu bagaiamana cara menerapkan Blended learning dalam kelas? Metode pembelajaran Blended Learnig ini sudah kami terapkan pada mata pembelajaran PPKn di sekolah kami SMPN 01 Tersono pada kelas VIII tahun pelajaran 2020/2021, ternyata dengan metode pembelajaran Blended Leraning ini siswa sangat antusisas dalam belajar meningkatkan, hasil belajar siswa juga meningkat.
Pendidik perlu mengembangkan langkah-langkah pembelajaran yang tepat dalam suatu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan Kompetisi Dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Pengembangan langkah-langkah pembelajaran menggunakan Metode Blended Leraning perlu dirancang dengan baik oleh pendidik agar peserta didik tidak merasa kesulitan.Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum mengimplementasikan Blended Learning dalam Kelas di antaranya menyiapkan materi yang ingin disampaikan atau dibahas dan jenis platform yang akan digunakan, karena dalam hal ini tidak semua peserta didik mahir dalam mengoperasikannya. Adapun langkah-langkah penerapan metode pembelajran Blended Learning dalam kelas yang dapat saya praktikkan adalah sebagai berikut.
Pertama, menetapkan macam dan materi bahan ajar, sebaiknya bahan ajarnya dirancang untuk tiga bahan ajar, yaitu bahan ajar yang dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik, bahan ajar yang dapat dipelajari dengan cara interaksi tatap muka, bahan ajar yang dapat dipelajari dengan cara interaksi melalui pembelajaran online. Kedua, menentukan platform teknologi yang akan digunakan, yaitu bisa dipilih beberapa jenis platform yang akan digunakan yaitu, website, dan media sosial. Ketiga, membuat skema belajar, guru menyampaikan materi belajar utama secara tatap muka kepada peserta didik untuk mengakses video interaktif agar lebih memahami materi yang diajarkan, setelah peserta didik memahami materi belajar, guru memberika latihan soal. Kemudian peserta didik mengerjakan latihan soal tersebut dan menyampaikannya melalui proses upload pada website.
Penerapan model pembelajaran Blended Learning pada kegiatan belajar mengajar tidak serumit yang dibayangkan, tetapi pelaksanaanya membutuhkan kerja sama penuh antar instrumen pendidikan, guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Sehingga dengan demikian tujuan dari pembelajaran model Blended Learning dapat tercapai dalam rangka, pertama membentuk peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar. Kedua, menyediakan peluang yang praktis, realistis bagi peserta didik untuk pembelajaran secara mandiri, manfaat dan terus berkembang. Ketiga, peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan interaksi online. Keempat, mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.
Demikian model pembelajaran Blended Learning yang kami terapkan disekolah kami, sehingga dengan model pembelajaran yang variatif akan membuat pembelajaran,dengan model pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan keefektifan dan keaktifan peserta didik yang selanjutnya dapat meningkatkan prestasi peserta didik. (ips 1/ton).
Guru PPKn SMP N 1 Tersono