31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Hirup Gas Beracun, Tukang Servis Pompa Air Tewas di Dasar Sumur

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Nasib tragis dialami Ngatno, 51, warga Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati, Semarang. Ia ditemukan tewas di dasar sumur, Kamis (12/8/2021) sekitar pukul 11.15. Diduga korban tewas akibat menghirup gas beracun di dalam sumur.

Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM menyebutkan, kejadian tersebut bermula saat korban melakukan perbaikan pompa air di sumur milik warga RT 02 RW 02 Kelurahan Kalisegoro, Gunungpati tersebut. Sekitar pukul 10.00, korban tiba di lokasi bersama Darpin, rekannya, warga setempat.

“Awalnya korban memperbaiki dengan cara mengangkat pompa ke atas. Namun ada pipa paralon yang lepas dan terjatuh. Selanjutnya korban tanpa alat pengaman turun ke dalam sumur dengan cara menjejakkan kaki kanan kiri di dinding sumur,” jelas Kapolsek Gunungpati Kompol Warijan kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis  (12/8/2021).

Dikatakan, korban sempat berhasil mengambil paralon yang jatuh di sumur sedalam 15-17 meter dengan diameter sekitar satu meter tersebut. Namun saat akan naik, tiba-tiba korban lemas, dan terjatuh.

“Menurut saksi, sampai bawah korban teriak kalau gas di bawah besar sambil berusaha naik. Setelah naik sekitar satu meter, korban terjatuh. Dia lemas dan meninggal. Diduga akibat menghirup gas beracun,” bebernya.

Tetangga korban yang mendengar suara seperti benda jatuh di dalam sumur kemudian memanggil-manggil korban. Namun korban sudah tidak bersuara. Takut terjadi sesuatu, kejadian itu dilaporkan ke ketua RT setempat, dan diteruskan ke petugas Babinkamtibmas Kelurahan Kalisegoro. Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke petugas Basarnas dan kepolisian setempat.

“Jenazah korban berhasil dievakuasi anggota Basarnas sekitar pukul 13.00.   Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Puskesmas dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan negatif Covid-19, korban diserahkan kepada keluarganya,” jelasnya.

Saudara korban, Muhson, menuturkan, korban dikenal sebagai tukang servis pompa air di tempat tinggalnya. Ia juga biasa menggali dan mengurus sumur. Pekerjaan itu sudah dijalani puluhan tahun. Hingga kini, korban memiliki dua cucu.

“Dulu saya ajari memperbaiki pompa. Dia juga kerja serabutan. Apa saja dikerjakan, orangnya juga gampangan,” katanya.

Humas Kantor SAR Semarang M Irhan mengatakan, setelah mendapat informasi kejadian tersebut, pihaknya memberangkatkan satu tim rescue dibantu Tim Pemadam Kebakaran Kota Semarang ke lokasi.

Untuk mengevakuasi korban, kata dia, dipakai alat vertikal dilengkapi tabung pernapasan bertekanan udara atau Self Contain Breating Apparatus (SCBA). Saat itu, seorang rescuer turun dengan tali dilengkapi tabung SCBA. Selanjutnya, jenazah korban ditarik dengan sistem lifting.  “Proses evakuasi hanya butuh sekitar 10 sampai 15 menit,” ujarnya. (mha/aro)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya