RADARSEMARANG.COM, Magelang – Hati orang tua mana yang tidak runtuh. Melihat mata anaknya berdarah-darah. Kejadian ini dialami Fikawatik dua tahun lalu. Saat putra sulungnya, Hilmy Maiza Putra Musyary terluka pada bagian kelopak mata atas karena bermain bola.
“Saya kaget lihat bajunya berlumuran darah, dan dia mengeluh matanya sakit,” kata Fika, kemarin.
Ia bergegas pulang ke rumah. Mengobati Maiza hanya dengan betadine. Melihat lukanya cukup dalam, lantas di bawa ke puskesmas. Ia juga mengambil uang dan kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Seketika itu, ia belum yakin seluruh biaya pengobatan akan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Karenanya, ia kembali ke rumah untuk membawa kartu anjungan tunai mandiri (ATM). “Saya takut, kalau uangnya nggak cukup ,” ungkapnya.
Sesampai di puskesmas, Maiza dirujuk ke IGD RSUD Muntilan. Tidak boleh ditunda, harus segera dibawa ke sana.
Kalau tidak cepat tertangani, khawatir terjadi infeksi mata. “Sampai di IGD, anak saya menangis terus. Tapi saya lihat, perawat, dan dokter di sana melayani dengan tulus, dan sabar. Sehingga anak saya tidak lagi ketakutan,” tuturnya.
Saat menebus obat, dan hendak membayar tagihan, ia kaget semuanya gratis. Tidak ada biaya tambahan. “Ternyata setelah ditangani, gratis tis,” akunya.
Obat yang diresepkan juga manjur. Maiza cepat sembuh. Bisa kembali bermain. Pengalaman lainnya, Fika menggunakan kartu JKN-KIS untuk persalinan anak kedua, Avita Dian Putri Anditya, Oktober 2020 lalu.
Fika sudah memakai kartu JKN-KIS sejak tahun 2017. Karena suaminya didaftarkan oleh perusahaan. Program ini dinilai baik. Membantu meringankan beban keluarga pasien yang sedang tertimpa musibah. Maupun yang sedang bahagia menanti kelahiran anak. (put/bis/lis)
