RADARSEMARANG.COM, Dengan aturan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, kewajiban untuk terus melaksanakan pembelajaran untuk peserta didik mengalami gelombang yang menantang. Bagaimana tidak, lazimya pembelajaran terbiasa dengan tatap muka, sekarang harus dengan tanpa tatap muka. Sesuatu yang sangat berbeda.
Kompetensi guru menggunakan IT dengan gawai atau PC akan sangat menentukan. Itupun masih tertantang dengan ada tidaknya kuota maupun sinyal. Ada kuota tidak ada sinyal, ada sinyal tetapi tidak punya kuota. Tentu masing-masing guru dengan segala dinamika kelebihan dan keterbatasannya, menghadapi lecutan yang beragam.
Bagi yang memiliki kuota dan sinyal, kompetensi lanjutannya adalah bagaimana menggunakan keterampilan IT untuk memaksimalkan pembelajaran peserta didik. Kemampuan guru dengan keterbatasan penggunaan IT bisa menyebabkan kejenuhan bagi sebagian peserta didik dengan tipe tertentu. Kemauan untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi penguasaan IT menjadi kebutuhan bagi setiap guru. Harapannya, dengan kompetensi tersebut, guru dengan teknik yang beragam mampu mengantarkan peningkatan kualitas pembelajaran bagi peserta didik.
Untuk pembelajaran kelas II SD Negeri 01 Langkap, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan Tema 8 Subtema 4 Pembelajaran ke 1 tentang penulisan huruf kapital. Penulis menggunakan aplikasi I-Spring. Aplikasi I-Spring adalah aplikasi pembelajaran berbasis web yang dapat mengubah file presentasi dari Power Point ke dalam bentuk Flash, sehingga lebih menarik dan interaktif. Sebuah aplikasi yang memudahkan untuk membuat video pembelajaran yang sangat praktis, ekonomis dan strategis.
Aplikasi ini merekam apa saja yang ada di layar HP android ataupun di laptop atau PC yang digunakan, serta bisa merekam suara yang terdeksi oleh media yang kita gunakan. Lebih praktis, bila digabungkan dengan Media Player Classic (MPC). Sekali sesi bisa melakukan tampilan materi yang disampaikan, sisi yang lain bisa tetap menampilkan wajah guru dan juga peraga yang ditunjukkan guru. Dengan menggunakan kedua media ini, pembelajaran terasa nyata seperti saat luring. Saat presentasi, guru selalu membawakan dengan semangat dan ceria dengan kata-kata yang memotivasi.
Dengan melihat wajah guru saat menjelaskan materi atau petunjuk kegiatan yang ditugaskan, peserta didik akan merasakan kehadiran sang guru di hadapannya. Setidaknya ini menjadi obat kerinduan peserta didik pada kelas dan gurunya. Kelebihan lainnya adalah, bila peserta didik kurang jelas maka bisa mengulangnya sampai mereka mendapatkan pemahaman seperti kompetensi yang diinginkan.
Dari pengalaman yang telah berjalan, penulis merasakan bahwa peserta didik puas dengan metode ini. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya lagi keluhan kebosanan atau kejenuhan yang disampaikan. Tugas-tugas atau petunjuk kegiatan yang dilakukan terlaksana dengan lancar dan nyaman. Menggunakan I-Spring untuk daring sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran secara daring di era pandemi seperti sekarang ini. (ips1/ton)
Guru Kelas II SD Negeri 01 Langkap, Kec, Kedungwuni, Kab. Pekalongan