RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tak mau hidup stres dan frustasi selama menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Bulu Semarang, Ajeng lebih memilih menyalurkan hobinya dengan melukis. Siapa sangka, karyanya terpilih sebagai karya favorit dalam Sayembara Melukis.
Sayembara yang diselenggarakan oleh Second Chance Foundation dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional ini, mengusung tema Kreativitas Tanpa Batas. Ajeng, narapidana (napi) yang tersandung kasus narkoba ini, menyuguhkan sketsa berjudul True Love. Karyanya terpilih sebagai salah satu dari 30 karya favorit.
“Saya tidak menyangka karya saya bisa menjadi 30 karya favorit. Atas prestasi ini, saya semakin terpacu untuk terus mengembangkan bakat saya ini,” katanya, Kamis (1/7/2021).
Dalam sayembara tersebut, ia memilih kategori menggambar sketsa dengan judul true love. Sketsa ini menggambarkan sepasang kekasih yang terpisahkan oleh keadaan. Hal ini sebenarnya adalah kisah hidupnya sendiri. “Saya harus terpisah dengan mantan suami karena tersandung masalah narkoba,” jelasnya.
Kalapas Kristiani Hambawani menjelaskan, awalnya Ajeng frustasi dan stress selama menjalani hukuman. Setelah itu, ia lantas menggambar untuk menghilangkan kejenuhan. Dari situ, diketahui bakatnya adalah menggambar dan dikembangkan hingga sekarang. Selain itu, Ajeng juga pernah mengikuti pelatihan dress painting, make up karakter, dan beberapa hal yang berhubungan dengan menggambar.
“Kalau stress dia larinya menggambar. Terbaru, dia bergabung pada pelatihan membatik. Bahkan terlibat dalam projek pembuatan seragam batik warga binaan,” jelasnya.
Sebelumnya beberapa warga binaan diikutsertakan dalam berbagai perlombaan kesenian. Seperti Debora yang masuk dalam 20 besar kategori favorit lomba cerpen. Kemudian Asih yang menang juara harapan 3 dalam lomba cerpen. “Terus berkarya dan berkreasi dalam mewujudkan manusia aktif. Tunjukan bahwa warga binaan pun bisa memberikan karya yang bagus dan diterima oleh masyarakat,” pesannya. (ifa/ida)