RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung akan lebih selektif dalam memberikan izin keramaian yang diadakan masyarakat. Hal ini untuk menghindari berkumpulnya massa yang dikhawatirkan meningkatkan risiko penularan Covid-19.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, pihaknya akan mengkaji setiap izin keramaian yang diajukan. “Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, baik di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten saya minta menyeleksi dengan ketat pemberian izin terhadap kegiatan masyarakat. Terutama kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan,” katanya.
Pemberian izin untuk kegiatan pertemuan-pertemuan warga akan lebih selektif lagi, Pemkab akan melakukan tindakan-tindakan di lapangan untuk menertibkan acara-acara perkumpulan yang tidak menerapkan prokes. “Ada beberapa hal yang penting, yakni urusan maksimalisasi dan optimalisasi organisasi pengendalian kegiatan masyarakat. Pemberian izin harus lebih selektif lagi, izin kegiatan keagamaan, hajatan dan kegiatan pertemuan yang lain. Serta menegakkan aspek penegakan jika terjadi pelanggaran,” tegasnya.
Khadziq menambahkan, dalam satu minggu terakhir ini terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Temanggung. Dari yang semula 60 kasus, kini meningkat sebanyak 260 kasus. “Angka tersebut terjadi di berbagai kecamatan dan terdiri dari berbagai penyebab, baik piknik, kondangan, besanan, hal-hal yang sebenarnya bisa kita hindari bersama,” tegas Bupati.
Dengan tingginya angka penularan tersebut, bupati meminta semua pihak bergerak bersama-sama, baik itu pemerintah desa, RT, RW, satgas jogo tonggo, paramedis, TNI, Polri dan satgas kabupaten untuk menekan penyebaran peningkatan kasus di Temanggung. Dalam penegakan protokol kesehatan pada masyarakat, Satgas akan melakukan operasi dengan sasaran hajatan perkawinan, pengajian dan objek wisata. “Operasinya penegakan disiplin, orang yang kondangan tidak pakai masker harus disuruh pulang. Untuk objek wisata kita batasi, termasuk wisata air. Karena hajatan dan layatan paling bahaya untuk penularan Covid-19, karena orang-orang yang datang bisa juga dari luar daerah,” tegas Bupati. (nan/ton)