RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN IPA sangat diperlukan siswa sebagai bekal hidupnya dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Siswa diharapkan mempunyai pengetahuan IPA yang cukup dan mampu menerapkannya dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006:109). Tujuan Pembelajaran IPA pada tingkat Sekolah Dasar menurut Cahyo Nugroho (2013) bertujuan untuk membekali peserta didik seperangkat pengetahuan (Pemahaman konsep), kemampuan, dan ketrampilan menggunakanIPA, kemampuan intelektual (Ketrampilan berpikir), kematangan emosional, dan kematangan sosial agar dapat memahami lingkungan sekitar dan sebagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggih. Salah satu materi pokok yang dipelajari oleh siswa kelas IV adalah Siklus Hidup Mahluk Hidup. Materi ini mencakup Kompetensi Dasar (KD) 3.2 tentang Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 tentang Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Pelajaran IPA secara umum terasa sulit dipahami siswa termasuk materi yang berkaitan dengan Siklus Hidup Mahluk Hidup Bahkan berdasarkan pengalaman mengajar kelas IV di SDN 14 Mulyoharjo Kabupaten Pemalang, materi ini dirasakan siswa lebih sulit dipelajari, lebih banyak pengertian dan istilah asing yang belum dipahami oleh siswa. Hal ini terbukti dari setiap Penilaian Harian rata-rata nilainya 50% berada di bawah angka ketuntasan minimum.
Metode diskusi dengan tehnik Tutor Sebaya (Peer Tutoring) ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/latihan kepada teman-temannya yang belum faham. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajari. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Adapun langkah langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut : Pertama, Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi pada pokok bahasan Siklus hidup mahluk hidup yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya. Kedua, Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok di pandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya. Ketiga, Beri mereka waktu yang cukup, baik di dalam kelas maupun di luar kelas untuk berdiskusi terkait sub materi pada tiap kelompok. Keempat, Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama. Terakhir, Setelah kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan sub materi, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan.
Setelah menganalisis hasil Penilaian Harian pada materi Siklus Hidup Mahluk Hidup di SDN 14 Mulyoharjo Kabupaten Pemalang, diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 85,7 dan siswa tuntas mencapai standar ketuntasan sebanyak 94,73 %. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dengan tutor sebaya akan menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Sehingga siswa tidak jenuh atau bosan selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pun meningkat jika dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya. (gb1/zal)
Guru SDN 14 Mulyoharjo, Pemalang