28 C
Semarang
Tuesday, 22 April 2025

STEM dalam PjBL Meningkatkan Keterampilan Siswa di Masa Pandemi

Oleh : Ari Triwinarsih, S.P

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang saat ini berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Pada Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai kemajuan belajar siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sekolah dituntut untuk mempersiapkan lulusannya agar tidak hanya memiliki kompetensi pengetahuan saja, melainkan juga kompetensi keterampilan.
Sekolah harus memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonstruksi pengetahuan melalui aktivitas yang dapat merangsang siswa untuk dapat meningkatkan kompetensi keterampilan mereka.
Namun, di masa pandemi Covid-19 ini masih banyak sekolah yang belum bisa menerapkan tuntutan ini dengan baik. Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan kompetensi keterampilan siswa, sehingga yang dilakukan dalam PJJ secara daring kebanyakan hanya menekankan pada kompetensi pengetahuan saja.
Agar supaya peningkatan kompetensi keterampilan siswa di masa pandemi ini bisa ditingkatkan, maka guru dituntut untuk dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Project Based Learning (PjBL).

Project Based Learning (PjBL) adalah pembelajaran yang memberi penekanan pada aktivitas siswa untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan dan meneliti hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. PjBL juga merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Mahanal et al., 2010). PjBL ini akan berhasil lebih baik lagi jika diterapkan dalam pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).

STEM merupakan integrasi antara empat disiplin ilmu yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam pendekatan interdisipliner dan diterapkan berdasarkan konteks dunia nyata yang dapat mendorong kompetensi keterampilan. Seperti yang dinyatakan oleh Pfeiffer, Ingatov, dan Poelmans (2013), bahwa dalam pembelajaran STEM keterampilan serta pengetahuan dipelajari secara bersamaan oleh siswa.

Pembelajaran STEM dengan model PjBL diterapkan di SMP Negeri 4 Satu Atap Susukan Kabupaten Banjarnegara pada mata pelajaran IPA kelas IX materi Bioteknologi. Pada materi ini siswa diberikan tugas proyek untuk mempraktikkan salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional yaitu pembuatan tape singkong. Alasan penggunaan singkong sebagai bahan dasar tape karena di sekitar tempat tinggal siswa banyak yang menanam singkong. Diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk mengolah singkong tersebut menjadi produk makanan yang lebih bervariasi.

Tugas proyek tersebut dikerjakan secara berkelompok. Karena kondisi pandemi sehingga dibuat 2 siswa setiap kelompoknya dengan mempertimbangkan kedekatan tempat tinggal. Siswa dibimbing untuk membuat jadwal pelaksanaan tugas proyek tersebut dari tahap persiapan sampai dengan pembuatan laporan dan pengumpulan produknya. Dalam proses pelaksanaannya siswa diminta untuk mencari prosedur kerja pembuatan tape singkong melalui internet, dan dibimbing untuk mengonversikan banyaknya ragi yang dibutuhkan dengan menyesuaikan jumlah singkong yang digunakan. Dalam melakukan serangkaian tugas proyek tersebut di dalamnya telah terintegrasi disiplin ilmu yang terdapat dalam pembelajaran STEM.

Pada akhir tugas proyek siswa membuat laporan sesuai sistematika yang sudah dijelaskan sebelumnya dan dilengkapi dengan foto dalam melakukan setiap prosedur kerjanya. Produk tape yang sudah mereka buat juga ikut dikumpulkan untuk dinilai. Dengan pembelajaran di masa pandemi seperti ini kompetensi siswa menjadi meningkat bukan hanya pada pengetahuan saja, tetapi juga pada aspek keterampilannya.

Penerapan pembelajaran STEM dalam PjBL ternyata dapat meningkatkan kompetensi keterampilan siswa kelas IX SMP Negeri 4 Satu Atap Susukan Kabupaten Banjarnegara di masa pandemi pada materi Bioteknologi. Pembelajaran seperti ini diharapkan juga dapat diterapkan pada materi yang lainnya di tingkat kelas yang berbeda. (lbs2/lis)

Guru IPA SMPN 4 Satu Atap Susukan, Kabupaten Banjarnegara.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya