RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan Bali membuat negeri ini berduka. Sebanyak 53 ABK kapal selam itu dinyatakan gugur. Ungkapan duka cita pun disampaikan para anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Jawa Tengah, dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jateng. Mereka mendatangi Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang. Rombongan dipimpin Kamada PPM Jateng Hj Gatyt Sari Khotidjah SH MM dan Kamada Legiun Veteran RI (LVRI) Jateng Kol Purn H Amin Munadjat SIP MSi. Para purnawirawan diterima Danlanal Semarang Kol Laut P Nazarudin CHRMP di Markas TNI AL (Lanal) Semarang.
Mereka juga melakukan tabur bunga di atas KAL Pulau Menjangan. Sebelumnya, dilakukan salat dhuhur berjamaah dilanjutkan salat ghaib dan doa bersama di Masjid Lanal Semarang. Selain dihadiri seluruh prajurit TNI AL, juga ikut hadir mantan Danlanal Semarang era 1980-an Kol Laut (P) Purn Soemarsono, veteran TNI AL Letkol Laut Purn Sujani, serta Pengurus Forum Komunikasi Masyarakat (Forkomas)
Danlanal Semarang Kol Laut P Nazarudin CHRMP mengatakan, TNI AL telah kehilangan prajurit terbaik. Meski demikian, disadari bahwa ini merupakan bentuk pengabdian untuk nusa dan bangsa. Meski merasa kehilangan dan berduka, kejadian ini tidak menyurutkan tekad dan pengabdian sebagai prajurit sejati untuk mengawal dan mengamankan bumi pertiwi.
“Dengan kejadian ini kami mohon doa dan dukungan, sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali di masa mendatang,” harapnya.
Kepala Markas Daerah (Kamada) PPM Jateng Hj Gatyt mewakili PPM Jawa Tengah turut prihatin dan berduka atas meninggalnya 53 prajurit TNI AL awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali.
“Mereka adalah patriot bangsa yang perlu diteladani jiwa siap sedia dan kerelaannya dalam berkorban untuk bangsa dan negara. Semoga mereka semua husnul khatimah,” ungkapnya
Kamada LVRI Jateng Kol P H Amin Munadjat juga menyampaikan rasa duka mendalam atas perjuangan dan pengorbanan awak KRI Nanggala 402 yang gugur saat menjalankan misi latihan tempur.
“Kami juga pernah merasakan berjuang menyambung nyawa. Karena itulah, kami menyandang nama veteran. Kedatangan kami di sini untuk menggelar doa bersama, dilanjutkan tabur bunga. Selain sebagai bentuk empati, juga mendidik generasi muda, yakni PPM agar terpatri jiwa-jiwa nasionalis dan patriotismenya,” harapnya. (hid/aro)