RADARSEMARANG.COM, Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat menyebabkan pelaksanaan pendidikan di Indonesia memiliki beberapa kendala. Salah satunya terletak pada penggunaan sistem pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kondisi pandemi. Covid-19 telah mengubah tatanan masyarakat. Perilaku kehidupan dipaksa untuk berubah. Dari yang semula leluasa beraktivitas dan berinteraksi sosial, dipaksa beradaptasi dengan kebiasaan di rumah saja, menjaga jarak, dan berperilaku hidup bersih. Kita membiasakan diri beraktivitas dari rumah dan tetap di rumah saja.
Saat sebelum new normal ini diberlakukan, bidang pendidikan menjadikan sistem pembelajaran jarak jJauh (PJJ) sebagai metode alternatif. Sistem tersebut menggunakan kecanggihan teknologi saat ini sebagai alat utama pembelajaran. Seperti penggunaan aplikasi meeting, Whatsapp, Telegram, dan lain sebagainya. Hal ini juga terjadi pada seluruh siswa SDN 02 Pekiringanalit, kesulitan belajar di rumah tetapi siswa harus melaksanakan kegiatan belajar walaupun berada di rumah. Kendala karena perubahan kebiasaan yang terjadi pada seluruh siswa, guru, serta lembaga sekolah. Contohnya ialah gangguan sinyal, terbatasnya kuota siswa atau guru, perlunya memodifikasi metode belajar yang dilakukan oleh guru tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang rendah, dan lain-lain.
Musim pandemi hampir terlewati, kemudian penulis berusaha segera mengembalikan lagi pembelajaran yang dulu. Atau istilahnya pembelajaran tatap muka. Dengan menerapkan beberapa tips sukses pembelajaran tatap muka pembelajaran new normal. Pembelajaran new normal memiliki 6 hal yang harus diperhatikan. Yakni pertama, menerapkan dengan taat pada protokol kesehatan dan sukses dalam mencapai tujuan pembelajaran. Antusias belajar siswa terjaga karena mereka diberi kebebasan memilih dan belajar sesuai kebutuhan siswa. Kebijakan merdeka belajar dan Covid-19 memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi lembaga sekolah untuk meramu strategi penyelenggaraan pembelajaran yang lebih berpihak pada siswa, siswa, dan siswa.
Kedua, pelatihan penerapan protokol kesehatan. Pelatihan penerapan protokol kesehatan kepada siswa wajib dilaksanakan. Pelatihan bisa melalui sistem daring dalam pembelajaran PJJ sebelum PTM dimulai. Sampaikan video simulasi pembelajaran tatap muka kepada siswa. Berikan juga tugas kepada siswa contoh penerapan protokol kesehatan ketika di rumah.
Ketiga, persiapkan dahulu psikososial siswa. Awal pembelajaran tatap muka perlu memberikan muatan-muatan kegiatan yang dapat mempersiapkan psikologi siswa terlebih dahulu. Siswa diajak untuk bersenang-senang, bermain untuk membangun keakraban kembali antarsiswa, saling berbagi cerita antara siswa dengan guru. Keempat, penggunaan metode, model dan metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran tatap muka di sekolah pascaPJJ tentu harus bervariatif dengan menyesuaikan pada karakteristik kompetensi dasar, materi dan tujuan pembelajarannya.
Kelima, more hands-on active learning atau pembelajaran aktif yang menekankan pada praktik langsung yang dilakukan oleh siswa. Keenam, mewujudkan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran PJJ cenderung mendorong siswa mencari materi pembelajaran dari internet yang sifatnya instan.
Setelah memperhatikan dan menerapkan tips di atas, para guru menyiapkan diri untuk mencukupi segala kebutuhan pembelajaran atau kebutuhan yang lainnya demi kesehatan bersama. Adapun peserta didik antusias ingin segera melaksanakan KBM di sekolah, walaupun tidak sepenuhnya siswa berangkat sekolah semua, tetapi terjadwal. (ce2.4/lis)
Kepala SDN 02 Pekiringanalit, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan