RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Kebutuhan daging bulan Ramadan diprediksi meningkat. Guna memastikan kualitas, Dinas Pangan dan Pertanian Salatiga mengumpulkan semua pemangku kepentingan rumah pemotongan hewan (RPH). Dinas terus melakukan pemantauan daging yang beredar di masyarakat. Hal ini dilakukan agar produk dari RPH tetap terjamin.
“Kita terapkan program Asuh yakni Aman sehat utuh dan halal. Ini menjadi salah satu parameter guna menjamin kualitas daging yang dipotong di RPH Salatiga,” tutur Nunuk Dartini, kepala dinas Dispantan melalui kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Inna Kartikasari.
Para pemangku kepentingan yang diundang antara lain blantik, jagal, kilet (petugas yang menguliti hewan) hingga pemotongan jeroan. Pemateri mengingatkan kembali prosedur pemotongan hewan. Tahap per tahap. Mulai dari hewan datang sampai dengan pemotongan dagingnya.
“Semua ada mekanisme penanganan
masing-masing untuk menjaga kualitas daging,” imbuh Inna.
Rata-rata di masa pandemi ini, RPH memotong 10 sapi setiap harinya. Sebelum pandemi, pemotongan bisa di atas 20 ekor per hari.
drh Christina Susilaningsih salah satu pemateri menuturkan, pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah pemotongan. Hewan glonggongan dipastikan akan ketahuan saat pemeriksaan antemortem. Hewan yang datang dimasukkan ke tempat khusus. Hewan diistirahatkan agar tenang.
“Setelah dipotong, masih akan diperiksa kualitas daging. Apakah kadar air bagus, sampai dengan kondisi dagingnya. Apakah ada cacing dan lainnya, ” terangnya. Jika baik, barulah RPH mengeluarkan surat Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Setelah keluar barah daging bisa diperjual belikan. (sas/zal)
