27 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

63 Peserta UTBK SBMPTN Unnes Tak Hadir

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangUjian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 digelar di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Diponegoro (Undip), Senin (12/4/2021). Di Unnes, tes dibagi dalam dua sesi, total ada 63 peserta yang berhalangan hadir.

Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman menyampaikan, hari pertama UTBK SBMPTN di Unnes kemarin berjalan lancar.  UTBK dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. “Setiap peserta dilakukan tes suhu, mencuci tangan, memakai masker, dan menjalankan aturan protokol kesehatan,” ujar Prof Fathur Rokhman.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Zaeniri menyampaikan,  pada pelaksanaan UTBK hari pertama, pada sesi 1 pagi yang hadir 92 persen, sementara pada sesi 2 siang yang hadir mencapai 94,5  persen dengan jumlah peserta yang tidak hadir 63 peserta.

“Dari 890 peserta pada sesi 1 dan 2 hari ini (kemarin), yang hadir 827, dan yang berhalangan hadir sebanyak 63 peserta. Kehadiran peserta UTBK hari pertama sebanyak 93 persen,”katanya.

Dari sisi protokol kesehatan, disediakan lebih dari 490 unit komputer, serta 80 komputer cadangan. Jumlah peserta secara keseluruhan 718 orang, dengan rincian peserta Saintek sebanyak 4.089, Soshum 6.837, dan Campuran 792 peserta, yang digelar dalam dua gelombang. “Gelombang pertama pada 12 hingga 18 April 2021, dan gelombang kedua pada 26 April hingga 2 Mei 2021,” jelasnya.

Unnes juga menyiapkan tiga gedung dengan 23 ruangan. Tiga gedung tersebut adalah Gedung LP3 Unnes sebanyak 8 ruang dengan kapasitas 170 peserta, Gedung LP2M UNNES sebanyak 2 ruang dengan kapasitas 60 peserta, dan Gedung Kearsipan sebanyak 13 ruang dengan kapasitas 260 peserta.

“Tahun ini kita tidak meminjam gedung, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama berbagai pihak, mulai dari internal Unnes, Pemerintah Kota Semarang, hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” katanya.

Kepala UPT Humas Muhamad Burhanudin menyampaikan kepada para peserta untuk memperhatikan beberapa hal penting saat mengikuti UTBK. Yaitu setiap peserta wajib mencetak ulang kartu tanda peserta. Untuk mengetahui lokasi atau ruang ujian, peserta diminta mengecek pusat UTBK Unnes.

“Kami mengimbau kepada peserta dari luar Kota Semarang untuk membawa surat keterangan uji tes PCR atau Rapid Test Covid-19 dengan hasil negatif,” imbaunya.

Selain itu, lanjutnya, peserta juga diharuskan membawa perlengkapan UTBK, meliputi kartu peserta, surat tanda kelulusan/ijazah, kartu identitas, KTP/SIM/Kartu Pelajar. Ia juga menganjurkan kepada para peserta UTBK SBMPTN Unnes untuk membawa face shield, sarung tangan, minuman menggunakan tumblr, dan peralatan ibadah sendiri. “Peserta wajib mengenakan masker dan membawa masker cadangan, membawa hand sanitizer, tisu basah, dan alat tulis,” tambahnya.

Sementara itu, sebanyak 25.302 peserta mengikuti UTBK SBMPTN Undip Semarang. Jumlah peserta itu terdiri atas program saintek sebanyak 12.681, Soshum sebanyak 11.971, dan campuran sebanyak 650 peserta.

Secara rinci, peserta UTBK yang mengikuti di kampus Undip Pleburan setiap harinya ada 390 orang. Sedangkan di kampus Undip Tembalang setiap harinya ada 1.980 orang, yang semuanya dibagi dalam dua sesi. Total ada 24 sesi diawali dari 12 -19 April, dan 26 -30 April 2021. Kapasitas kursi ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta ujian dengan memperhatikan jarak sesuai protokol kesehatan, yakni 1,5 meter.

Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama mengatakan, pelaksanaan UTBK hari pertama berjalan tertib dan lancar. Ia mengatakan, Undip sudah kali kedua melaksanakan tes UTBK di masa pandemi. Ia juga memastikan pelaksanaannya sudah memperhatikan protokol kesehatan sesuai yang diberlakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). “Mulai dari petugas, ruang, dan peserta, semuanya mentaati tata tertib UTBK dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,”kata Prof Yos Johan Utama.

Wakil Rektor I Undip Prof Budi Setiyono mengatakan, hasil pantauan pelaksanaan UTBK kemarin berjalan lancar. Menurutnya, semua itu tidak lepas dari persiapan yang sudah dijalankan sebelum pelaksanaan UTBK. Sebelum diadakan, lanjutnya, berbagai persiapan dilakukan secara baik, meliputi pengecekan ketersiadaan ruangan, komputer, sarana-prasarana, termasuk protokol kesehatan. Juga kesiapan petugas jaga ruang dan petugas kesehatan.

“Kami sudah melakukan beberapa kali simulasi untuk pelaksanaannya. Kami juga pastikan sudah menyiapkan fasilitas dan pelayanan prima bagi peserta UTBK difabel,”ujarnya. (den/jks/aro)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya