RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Wali Kota Yuliyanto kembali menegaskan Salatiga sudah siap melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Semua sarpras dan ujicoba sudah dilakukan.
Pelaksanaan PTM sebenarnya sudah akan dilakukan pada Januari lalu. Namun saat itu ada lonjakan kasus Covid-19, terpaksa diurungkan.
“Januari sudah dilakukan simulasi di beberapa sekolah. Termasuk terhadap sopir angkutan umum. Namun (PTM_ belum diperkenankan oleh pihak Kementerian Pendidikan,” terang Yuliyanto saat menerima kunjungan kerja anggota komisi X DPR RI terkait pelaksanaan PTM.
Meski demikian, simulasi PTM kembali dilakukan di beberapa sekolah pada Maret lalu. Simulasi dilihat langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Kemarin, Kepala Dinas Pendidikan mengajukan nota dinas untuk melakukan simulasi PTM pada 5 April,” terangnya.
Optimisme menjalankan PTM karena para guru sudah mendapat vaksin dan protokol kesehatan bakal dijalankan dengan disiplin. “Kalau siswanya InsyaAllah manut, tapi terkadang yang tidak manut malah gurunya. Mudah-mudahan dengan PTM, pak guru dan bu guru memberi contoh mendisiplinkan diri,” tandas Yuliyanto.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr H Abdul Fikri Faqih, selaku ketua rombongan menyampaikan, semakin lama siswa tidak belajar maka potensi putus sekolah semakin tinggi. Bahkan dikhawatirkan akan terjadi lost generation. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan berupaya melakukan uji PTM secara terbatas sebelum benar-benar ditetapkan pada Juli 2021.
Mendikbud telah menyampaikan bahwa satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga pendidikan yang telah mendapatkan vaksin secara lengkap, wajib memberikan pilihan penyelenggaraan PTM secara terbatas. “Di mana orang tua diberikan hak untuk memilih menjalankan PTM secara terbatas atau tetap belajar dari rumah,” tandasnya.
Menurutnya Kota Salatiga telah menjadi contoh yang baik, terlebih dengan adanya perolehan predikat Kota Tertoleran se-Indonesia. (sas/zal)