30 C
Semarang
Tuesday, 29 April 2025

Belajar IPA Asyik di Masa Pandemi dengan Media Youtube

Oleh: Aliya Nurkhasanah, S. Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEJAK pandemi bulan Maret 2020 terjadi perubahan besar pada cara belajar siswa yang memberi dampak luar biasa di bidang pendidikan. Menteri Pendidikan memberlakukan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan alat komunikasi gawai maupun laptop dan platform yang disediakan sesuai jenjang pendidikan, yang biasa dikenal dengan nama gadget. Siswa pun harus beradaptasi dengan pembelajaran lewat gadget. Sementara antusiasme belajar siswa di masa pandemi masih rendah ketika hanya diminta untuk membaca, belajar, dan mengerjakan soal-soal latihan secara mandiri. Sehingga untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa sehingga konsep mudah dipahami dan bertahan lama dalam struktur kognitif siswa dan hasil belajar yang diperoleh pun maksimal.

Pergeseran paradigma pendidikan juga berimbas pada pembelajaran IPA saat masa pandemi di SMP Negeri 1 Pecalungan yang mengharuskan guru dan siswa mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi youtube sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan youtube sebagai media pembelajaran sangat fleksibel tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu dengan syarat gadget harus terhubung dengan internet. Youtube memiliki kelebihan sebagai media pembelajaran yang potensial karena merupakan situs populer yang mampu memberikan edit value terhadap dunia pendidikan. Youtube juga praktis sehingga mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan guru. Youtube sangat informatif karena banyak konten di dalamnya yang memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan, teknologi, dan kebudayaan. Aplikasi youtube juga bersifat interaktif karena adanya ruang untuk berbalas komentar, berdiskusi ataupun melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video pembelajaran. Konten-konten dalam youtube bersifat shareable karena memiliki fasilitas link HTML, embed kode video pembelajaran yang dapat di share di jejaring sosial seperti facebook, whatssap, twitter, dan juga blog/website. Youtube juga ekonomis karena gratis untuk semua kalangan.

Youtube bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik dalam pembelajaran IPA pada setiap ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif, dengan melihat youtube, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar karena unsur warna, suara dan gerak pada youtube mampu membuat karakter materi pembelajaran berasa lebih hidup. Pada ranah afektif, youtube dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotorik, youtube memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja, video pembelajaran yang merekam kegiatan motorik dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut. Sebagai bahan ajar non cetak, youtube kaya akan informasi untuk disampaikan dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dapat sampai ke siswa secara langsung.

Pemanfaatan youtube sebagai dimensi baru dalam pembelajaran IPA di era pandemi ini cukup efektif namun belum banyak guru memahami bahwa youtube menyediakan berbagai informasi yang sangat berguna bagi pembelajaran. Faktor penyebabnya antara lain guru lebih fokus pada kurikulum yang ada dan tidak sepenuhnya berinovasi dalam metode pengajaran. Faktor berikutnya karena lokasi daerah yang masih minim fasilisitas teknologi dan informasi, kurangnya fasilitas wifi, keterbatasan sinyal internet, dan aliran listrik yang sering mati.

Adaptasi dan kreativitas guru di era pandemi sangat dibutuhkan agar semangat belajar siswa tetap terjaga. Guru merupakan aspek yang sangat berperan dalam dunia pendidikan, jadi sebagai faktor utama guru harus dapat mengoptimalkan profesionalitasnya dengan menyesuaikan pada tuntutan perubahan zaman untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi demi mencapai pembelajaran yang efektif. Selain itu, guru juga harus mengembangkan dan meningkatkan profesionalitasnya agar bisa memenuhi tuntutan perkembangan menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Seperti yang diterapkan di SMPN 1 Pecalungan, Batang. (pg2/zal)

Guru SMPN 1 Pecalungan, Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya