RADARSEMARANG.COM, Menjalin hubungan tak selalu harus memiliki kesamaan. Terkadang perbedaan justru membuat hidup lebih berwarna. Namun tidak bagi Lady Sandi yang dituntut untuk mengikuti hal-hal yang disukai suaminya, John Dori. Merasa tertekan, ia akhirnya mengajukan perceraian.
Statusnya sebagai istri sudah tak berarti lagi. Ia bahkan mulai tak dihargai. Daripada memendam sakit hati, ia instropeksi diri, dan memilih pergi. Ya, keputusan yang tepat daripada terus-menerus dimaki.
Kesederhanaan yang dimiliki Lady ternyata tak membuat John puas. Terlebih, tak bisa mengikuti gaya hidup yang John jalani. Permasalahan ini berangsur lama. Percekcokan kerap terjadi. Tak jarang, Lady pun dibanding-bandingkan dengan rekannya. “Ini yang membuat saya sedih, istri mana yang mau dibanding-bandingkan” katanya.
Menurut Lady, suaminya memang sangat mementingkan gaya hidup. Gaul, berkharisma, dan hedon. Sementara Lady lebih senang hidup apa adanya, sederhana.
Sebenarnya, ia bersyukur, suaminya selalu berpenampilan rapi, wangi, dan trendi. Hanya saja, ia tak suka suaminya selalu berlebihan. Apalagi harus menghamburkan uang hanya untuk terlihat elegan. Semua itu tak lain karena lingkungan hidupnya. “Mending uangnya ditabung daripada dipakai nggak manfaat,” ujarnya.
Hal lain yang tak disukai Lady karena gaya hidupnya ini dijadikan ajang pamer, dan saling menonjolkan kelebihan. Sombong. Selain itu, ia jenuh terus diminta untuk mengikuti. Sudah berkali-kali dikatakan ia tak mau, ia ingin tampil apa adanya. “Dia terkadang malu bawa saya, karena penampilan saya sederhana,” katanya.
Meski begitu, permasalahan ini bukan menjadi yang utama dalam rumah tangganya. Namun Lady enggan membeberkan lebih jauh saat ditemui di Pengadilan Agama Semarang. Karena tak tahan terus hidup bersama dan merasa tak dihargai, Lady memutuskan untuk mundur. “Kalau mau cari yang se-frekuensi ya monggo, terserah saja,” ucapnya. (ifa/aro)
