RADARSEMARANG.COM – Sop senerek, kuliner khas Kota Magelang. Salah satu yang legendaris adalah warung makan sop senerek Bu Atmo. Kuahnya gurih segar yang akan membuat penikmatnya ketagihan.
Sop senerek bukanlah sop biasa. Kuliner ini identik dengan isian kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang. Lantas disiram kuah kaldu segar berisi daging sapi, ayam atau babat.
Rasa sop senerek ini beda dengan biasanya. Sop senerek Bu Atmo memiliki citra rasa sendiri karena bumbu kayu manis dan gula aren. ” Kalau sop biasanya itu bening. Sop senerek sini enggak. Karena kaldunya ada resep tersendiri,” ungkap Warsinah, 90, pemilik warung ditemani Asih, 40, cucunya ketika ditemui di warungnya Jl Mangkubungi Kota Magelang.
Untuk mendapatkan rasa yang gurih, lauk babat, daging sapi dan ayam terlebih dahulu dibacem dan diungkep. “Saat diungkep, lauknya dibumbui sehingga memiliki rasa yang berbeda,” katanya.
Sudah lebih dari 50 tahun sop senerek Bu Atmo melayani pembeli. Tepatnya sejak 1967. Karena itulah, ketika ada yang mencari sop senerek di Magelang, tempat satu ini selalu jadi rekomendasi. “Kami buka mulai pukul 07.00. Sekitar jam 16.00 sudah habis biasanya,” bebernya.
Setiap hari warung Bu Atmo menghabiskan 200 porsi senerek, tiga kilogram kacang merah. “Kita juga sering menerima pesanan,” imbuhnya.
Sejarah sop ini juga terkait dengan zaman kolonialisme Belanda. Orang Belanda di Indonesia saat itu kerap memasak snert soup yaitu sop kacang polong dengan roti. Namun karena lidah masyarakat lokal kesulitan mengucap snert, maka terciptalah istilah senerek. “Lidah orang Jawa menyebutnya senerek,” terang Asih.
Selain menu utama sop dan nasi, pecinta kuliner bisa menambah lauk tempe, tahu goreng, perkedel daging, dan bakwan udang. “Untuk minuman kami menyediakan bermacam jenis, termasuk beras kencur,” ujarnya.
Tak hanya masyarakat biasa sejumlah pejabat dan artispun sudah berkali-kali mencicipi sop melegenda itu. “Pak Ganjar Pranowo, Angelina Sondakh, Nafa Urbach juga pernak ke sini,” bebernya. (tbh/lis)