RADARSEMARANG.COM, MATA pelajaran Matematika sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, bertujuan untuk membentuk pola pikir siswa yang logis,rasional,kritis,analisis,sistematis, dan kreatif serta memiliki kemampuan bekaerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif, terlebih dalam menghadapi revolusi industry 4.0.
Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran dalam menyampaikan sebuah kompetensi dasar . Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris adalah approach yang artinya pendekatan. Dalam pembelajaran approach diartikan sebagai a way of beginning something, cara memulai sesuatu. Selama ini yang dirasakan penulis adalah siswa dalam mempelajari Matematika tidak tertarik, penulis khawatir nilai ujian siswa kelas 6 dari SDN 01 Krompeng Talun mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Setelah melakukan penelitian, alasan siswa tidak menyukai matematika karena dalam matematika terdapat rumus-rumus, materi yang rumit. Terutama matematika tentang kecepatan berupa soal cerita.
Dari permasalahan yang dialami SDN 01 Krompeng maka guru menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw. Sudrajat (2008:1) Model pembelajaran Jigsaw merupakan jenis pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dimana kelompok tersebut beranggotakan beberapa orang dan bertanggung jawab untuk menguasai bagian materi yang telah ditentukan dan selanjutnya harus mengajarkan materi yang telah dikuasai kepada kelompok lain. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun social siswa sangat diperlukan.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: Pertama, Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang. Kedua, Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda. Ketiga, Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli. Keempat, Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok. Kelima, Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut. Keenam, Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya. Ketujuh, Tiap kelompok memperesentasikan hasil diskusi. Kedelapan, Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan. Kesembilan, Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik.
Penerapan metode ini pada kelas 6 mata pelajaran matematika, sangat membantu siswa dan guru dalam KBM di kelas. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat, dan metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. (ce3/zal)
Guru SDN 01 Krompeng, Kabupaten Pekalongan