26.2 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Dorong UKM Rambah Digital, Gelar UMKM Virtual Expo

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Koperasi (Dinkop) dan UKM Jateng bersama Bank Jateng resmi menggelar UKM Virtual Expo (UVO) 2021 sejak Selasa (16/2/2021) sampai Kamis (18/2/2021) mendatang. Dalam pameran virtual ini dipamerkan 3.400-an produk dari 150 UKM. Jika ditotal dengan tahun lalu, ada 325 UKM.

Kepala Dinkop dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, UVO 2021 akan digelar secara rutin setiap dua bulan sekali di tahun 2021 ini. Nantinya akan ada enam kali perhelatan UVO dengan produk yang berbeda setiap kali penyelenggaraan.

“Pada UVO 2020 lalu, transaksi yang berhasil dicatatkan sebesar Rp 4,5 miliar. Bahkan sanggup menembus pasar ekspor seperti Jepang, Malaysia, Hongkong, Australia, Turki, dan lainnya,” katanya saat memberikan sambutan secara virtual Selasa (16/2/2021).

Ema menjelaskan, jika pelaku UKM di Jateng ini banyak yang menemui kendala untuk memasuki pasar ekspor. Misalnya kesulitan kapal ataupun kontainer. Keluhan lainnya adalah sertifikasi yang mahal. Untuk itu, pihaknya mengaku akan memberikan fasilitasi.

“Produk dari pelaku UKM ini bisa dibeli melalui www.ukmvirtualexpo.com. Nantinya, meski setiap dua bulan produk yang dipasarkan berubah, namun produk-produk yang lain tetap bisa dibeli,” bebernya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang juga memberikan sambutan secara virtual menjelaskan, langkah yang diambil Pemprov Jateng untuk mendorong pelaku UKM merambah dunia digital ini sangat tepat. “Pasalnya, saat ini pasarnya memang menuju ke sana. Selain itu juga menggerakkan UKM yang punya potensi ekspor untuk masuk,” tambahnya.

Menurut Teten, UKM Jateng memiliki potensi yang besar untuk masuk ke pasar ekspor. Pemerintah pusat, kata dia, terus memberikan kontribusi kepada pelaku UKM untuk merambah pasar luar negeri.

“Presiden Joko Widodo meminta agar kontribusi UKM untuk ekspor ditambah. Apalagi konsumsi makanan, minuman, dan kesehatan di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini sangat besar. Market digital ini menjadi salah satu peluang,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan jika awal tahun ini harus ada gebrakan untuk mengangkat perekonomian. Artinya tidak boleh nglokro saat pandemi. UVO, kata pria berambut putih ini, menjadi jalan atau ikhtiar pemerintah mendorong UKM Jateng bangkit dan berkembang. Cara virtual ini, terbukti bisa meningkatkan penjualan para pelaku UKM di tengah pandemi Covid-19.

“Tahun ini kami bisa gaspol untuk mengangkat perkonomian. Nah ini kami dibantu Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bea Cukai. Banyak produk asal Jateng yang sudah masuk pasar ekspor, misalnya Abon yang diekspor ke Arab Saudi. Ada juga olahan kopi,” tambahnya.

Selain memberikan ruang bagi pelaku UKM berjualan secara virtual, jelasnya, gelaran UVO 2021 menjadi momentum pelaku UKM belajar untuk mengembangkan usahanya. Sebab, di acara itu, ada banyak kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan, permodalan, hingga kemudahan ekspor impor bagi pelaku UKM.

Bea cukai tadi mengatakan, kata Ganjar, banyak fasilitas untuk ekspor impor. Bahkan komponen impor untuk kebutuhan ekspor tidak dikenakan biaya masuk. “Ini kan banyak yang belum tahu. Termasuk pengalaman lain seperti izin usaha, platform penjualan digital seperti UMKMMu yang dibuat OJK, pendampingan dan bantuan modal dari BI dan Bank Jateng,” terangnya.

Selain itu, acara UVO 2021, lanjut Ganjar, bisa dijadikan ajang belajar para pelaku UKM di Jateng. Apalagi rata-rata kualitas produknya lebih baik dan memiliki nilai jual tinggi. “Sebelumnya para pelaku UKM ini hanya menjual produknya dengan kemasan seadanya. Namun setelah ada pendampingan dan pelatihan, packaging produknya menjadi lebih baik dan mampu mendongkrak harga serta jumlah penjualan,” katanya.

Misalnya tadi lanting, sebelum dapat pelatihan bungkusnya biasa saja, isinya banyak, dan harganya murah, cuma Rp 7.000. Tapi setelah dapat pelatihan, packaging jadi lebih bagus, isinya lebih sedikit, dan harganya jadi Rp 20.000. “Ini kan menarik. Maka cara-cara semacam ini harus terus ditingkatkan,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng Supriyatno memaparkan, ada banyak dukungan yang diberikan oleh Bank Jateng kepada para pelaku UKM Jateng. Ada fasilitas kredit kepada para pelaku usaha, termasuk UKM melalui beberapa program. Seperti untuk nasabah mikro ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafon pinjaman hingga Rp 500 juta.

“Selain itu, kami juga menyediakan aplikasi BIMART untuk memberikan wadah bagi para pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya secara online. Tidak hanya kami sediakan pasar, para pelaku usaha yang bergabung dalam BIMART juga mendapatkan pendampingan, pelatihan, dan dukungan permodalan,” ujarnya. (den/kom/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya